Quantcast
Channel: Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya
Viewing all 2372 articles
Browse latest View live

Pengumuman Peserta Lolos dan Ketentuan Pekan Ilmiah Nasional ke-33


Penambahan Tepung Suweg dalam Pembuatan Sosis Sapi

$
0
0

Suweg adalah tanaman anggota marga Amorphophallus yang dapat dikonsumsi pada umbi batangnya. Tanaman asli Asia Tenggara ini telah dijadikan salah satu alternatif bahan pangan. Sebab mengandung karbohidrat, protein, lemak, kalsium, vitamin C, fosfor, vitamin B1, dan zat besi.

Sebagai inovasi makanan yang mengandung serat pangan, suweg diproses menjadi tepung. Kegunaannya bisa meningkatkan sifat fisik dan fungsi kesehatan produk restructured meat (olahan daging). Sebab pada proses produksinya diawali dengan mengurangi ukuran partikel daging, sehingga tekstur daging menjadi remah.

Dalam pembuatan sosis misalnya, perlu penambahan filler dan binder yang berasal dari karbohidrat, untuk mengembalikan struktur dan tekstur seperti semula. Serta lemak supaya menguatkan adonan dan membentuk emulsi daging sesuai keinginan.

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Ir. Eny Sri Widyastuti., MP, melakukan uji coba penambahan tepung suweg dalam pembuatan sosis. Menurutnya tepung suweg dapat digunakan sebagai filler, binder, dan penambahan lemak untuk meningkatkan palatabilitas serta menjaga agar warna sosis tidak berubah gelap.

Pernyataan itu ia utarakan usai melakukan penelitian berjudul “Penggunaan Tepung Suweg (Amorphophallus campanulatus) pada Pembuatan Sosis Sapi”. Bersama promotor Prof. Dr. Ir. Djalal Rosyidi, MS, IPU. Prof. Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, MS, IPU, dan Dr. Ir. Purwadi, MS, riset tersebut diujikan melalui ujian Disertasi daring, Senin (26/10/2020).

Ujian Disertasi Daring atas nama Ir. Eny Sri Widyastuti, MP

Eny mengerjakan penelitian secara tiga tahapan, dimana pada tahap pertama bertujuan untuk menentukan kadar garam dan tepung suweg yang tepat sehingga diperoleh kualitas fisik, kimia, dan mikrostruktur gel daging sapi. Sedangkan tahap kedua bertujuan menentukan penambahan tepung suweg dan lemak yang terbaik sehingga diperoleh gel daging dengan kulitas pH, daya ikat air, tekstur, warna, mikrostruktur, proksimat, asam amino, sensoris dan serat pangan yang baik.

Pada tahap ketiga, hasil terbaik pada penambahan tepung suweg, garam, dan lemak dari penelitian tahap satu dan dua ditentukan sehingga diperoleh sosis sapi dengan kualitas pH, daya ikat air, tekstur, warna, mikrostruktur, proksimat, asam amino, sensoris dan serat pangan yang baik.

“Filler dan binder sebagai bahan tambahan pembuatan sosis harus mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kapasitas retensi air, mempertahankan penerimaan atribut sensoris produk daging olahan seperti penampilan, tekstur, bau dan rasa. Selain itu juga dapat digunakan sebagai pengganti lemak sehingga produk mempunyai kalori lebih kecil dan memiliki bahan yang lebih sehat.” papar Eny yang didaulat sebagai dosen Minat Teknologi Hasil Ternak di Fapet UB

“Tepung suweg mempunyai kandungan pati dan serat pangan yang mengandung glukomanan. Sehingga sangat mampu dibuat bahan tambahan pembuatan sosis sapi untuk menghasilkan tekstur yang menyerupai daging aslinya.” pungkasnya (dta)

Pengisian Data Mahasiswa Sudah Bekerja

$
0
0

Bagi alumni Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya lulusan tahun 2020 yang sudah bekerja silahkan mengisi form berikut :
http://bit.ly/Mahasiswa_bekerja

Meneladani Rasulullah SAW untuk Menghilangkan Penyakit Hati

$
0
0

Penyakit hati yang sering menghinggapi manusia adalah perasaan iri, dengki, dan munafik. Berawal dari penyakit itu manusia bisa berbuat curang hingga menjatuhkan dan merugikan orang lain.

Di dalam Al Quran dijelaskan bahwa sifat manusia selalu berlebihan, tidak ada puas, merugi, dan ingkar meski kepada Tuhannya sendiri. Namun untuk mengobati sekaligus membentengi dari penyakit-penyakit tersebut mendirikan shalat adalah jawabannya.

Pendapat itu disampaikan oleh Prof. Dr. KH. Imam Suprayogo, MA  (Ketua Umum Jam’iyyatul Islamiyah Indonesia) dalam kegiatan Tabligh Akbar daring, Selasa (27/10/2020).

Menurutnya shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar, disamping untuk menyehatkan hati. Sebab penyakit hati di dalam manusia tidak dapat diobati melalui medis, bahkan akan terus bertambah tiap harinya apabila tidak segera ditangkal.

“Penangkal mujarab dari penyakit hati adalah Shalat untuk selalu mengingat Allah SWAt seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.” ungkap Imam

Lanjutnya, dia mengatakan apabila sudah mendirikan Shalat dengan khusu’ maka sabar, istiqomah akan otomatis mengikuti. Karena penyakit hati di dalam dada lambat laun hilang dengan sendirinya.

Kegiatan Tabligh Akbar diselenggarakan oleh Masjid Al-A’raaf Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H. (dta)

Pelajari Penelitian Kualitatif Program Magister Fapet UB Datangkan Gubes India

$
0
0

Minat Agribisnis Peternakan Program Magister (S2) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), mengundang Prof. Birendra Kumar secara virtual. Guru Besar dari Dr. Rajendra Prasad Central Agricultural University, Pusa, Bihar itu menjadi Dosen tamu melalui program three in one.

Yakni pembelajaran yang melibatkan  tiga unsur pengajar, diantaranya dosen ahli dari luar negeri, praktisi pakar dari perusahaan, serta dosen intern dari Fapet UB. Langkah tersebut sebagai upaya meningkatkan kualitas Fakultas yang bereputasi internasional.

Program itu diterapkan pada mata kuliah Metodologi Penelitian untuk mahasiswa Program S2. Pelaksanaannya selama tiga kali tatap muka dengan topik pembahasan yang berbeda, yaitu 5, 12, dan 19 November 2020.

Pertemuan awal kali ini, Prof. Birendra menyampaikan tentang penelitian kulitatif. Menurutnya penelitian kualitatif bersifat deskripsi dan menggunakan analisis.  Pengumpulan datanya melalui proses yang kompleks, peneliti harus menanamkan persepsi dipemikirannya, bertemu dan bergaul dengan orang-orang yang terbuka, serta menguji melalui cara yang lainnya.

Sedangkan metode pengumpulan data terdiri dari wawancara, observasi, Forum Discussion Group (FGD), analisis isi, studi kasus, dan Thematic Apperception Test (TAT).

“Penelitian kualitiatif adalah natural, konteks, holistik (analisis secara keseluruhan), periode yang panjang di lapangan, dan pembelajaran berbasis pengalaman.” ujar Birendra

Menurut Dr. Siti Azizah.,S.Pt.,M.Sos., M.Commun, dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian, kedatangan Prof. Birendra diharapkan mampu memperluas pengetahuan dan wawasan dari bahasa dan kultur yang berbeda . Sebab mahasiswa membutuhkan pakar dari sub bab – sub bab yang ada di dalam mata kuliah. Serta membuka jaringan untuk melakukan penelitian dan publikasi bersama. (dta)

 

Menuju Kurikulum Pendidikan Berbasis Capaian Program Magister Ilmu Ternak Adakan Workshop

$
0
0

Program Magister (S2) Ilmu Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) mengadakan workshop kurikulum secara daring, Jumat (6/11/2020). Pasalnya program magister ini akan menerapkan kurikulum pendidikan berbasis capaian atau outcome based education.

Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama dengan tim kurikulum Fapet UB, dalam rangka meningkatkan status akreditasi menjadi predikat unggul. Yakni pengakuan mutu secara nasional oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) yangmana masa berlakunya lebih panjang sekira 25 tahun, dibandingkan akreditasi nasional yang berlaku lima tahun.

Disamping itu untuk memenuhi tantangan pengembangan kurikulum di era industri 4.0.  Yangmana program studi dituntut menghasilkan luaran yang memiliki literasi data, critical thinking, literasi teknologi, creative thinking, dan berakhlaq mulia.

Serta pengajuan akreditasi internasional bernama Agency for Quality Assurance through the Accreditation of Study Programmes (AQAS) yang bermarkas di Jerman.

Dr.Ir. Tri Eko Susilorini, MP.,IPM.,ASEAN Eng (ketua program magister ilmu ternak Fapet UB)

Ketua S2 Ilmu Ternak, Dr.Ir. Tri Eko Susilorini, MP.,IPM.,ASEAN Eng dalam sambutannya mengatakan langkah awal dari rekontruksi kurikulum adalah menyebarkan form tracer study kepada alumnus dan stakeholder. Hasilnya akan dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum.

“Kurikulum disusun sesuai arahan visi misi Program Magister Ilmu Ternak, latar belakang kemampuan dosen, isu-isu kemajuan teknologi, dan aspek stakeholder.” papar Dr. Tri Eko atau yang lebih akrab disapa Icus (dta)

 

Dosen Fapet UB Diseminasikan Peranan dan Manfaat Produk Olahan Susu

$
0
0

Susu merupakan protein hewani yang mengandung berbagai komponen gizi, seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Komponen-komponen itu dapat membantu proses pertumbuhan maka mengonsumsi susu sangat dianjurkan bagi bayi dan anak-anak.

Menurut Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Dr.Ir. Manik Eirry Sawitri, MS, manfaat biologis susu antara lain sebagai sumber tenaga dan membantu penyerapan kalsium dan fosfor untuk membangun tulang tubuh dan gigi, yang terkandung dalam laktosa. Penghambat perkembangan sel kanker yang berasal dari sumber asam lemak yang mengandung Conjungated Linoleic Acid (CLA). Mempertahankan enzim, hormon, dan antibodi yang dilakukan oleh asam amino. Serta penghasil energi dan vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) yang berada pada lemak susu.

Namun nilai gizi yang tinggi dalam susu menyebabkan mikroorganisme berkembang. Sehingga dalam waktu singkat susu segar tidak layak konsumsi apabila tidak ditangani secara tepat. Cara membuat susu agar awet adalah mengolahnya menjadi susu pasteurisasi, sterilisasi, Ultra Heat Treatment (UHT), evaporasi, dan kental manis.

Dr. Manik Eirry atau yang akrab disapa Riri ini menjelaskan bahwa susu pasteurisasi adalah susu segar yang dipanaskan dengan teknologi thermal atau panas dengan suhu di bawah 100 derajat celcius dan harus disimpan pada suhu refrigerator 4-10 derajat celcius. Sedangkan susu sterilisasi dan suhu UHT dipanaskan diatas 121 derajat celcius dan dapat disimpan pada suhu ruang. Keduanya dapat diminum secara langsung.

Penyuluhan online kepada masyarakat tentang produk olahan susu dan manfaatnya

Disamping itu susu juga dapat dimanfaatkan untuk tambahan bahan kue atau masakan yakni susu evaporasi dan kental manis. Susu evaporasi ialah susu segar yang diuapkan sebagian airnya hingga sisa kadar air sekitar 60-70%. Sementara kental manis adalah susu evaporasi yang kadar airnya diturunkan hingga tinggal sekitar 25% dan diberi gula sebagai pengawet.

Penjelasan itu ia sampaikan bersama tim dosen yang terdiri dari Dr. Abdul Manab, S.Pt, MP, Dr. Premy Puspitawati.,S.Pt.,MP.,Ria Dewi Andriani.,S.Pt.,MP, dan Mulia Winirsya Apriliyani, S.Pt, MP, kepada masyarakat umum melalui penyuluhan online, Kamis (5/11/2020). Tujuannya agar masyarakat konsumen lebih teliti dan bijak dalam menentukan produk olahan susu yang akan dikonsumsi. Serta meningkatkan daya konsumsi susu setiap hari sebagai minuman sehat penyempurna makanan bergizi.

Riri dan Abdul Manab didaulat menjadi pemateri dalam kegiatan yang diikuti oleh guru, dosen, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta mahasiswa.

Abdul Manab mengatakan, apabila seseorang berhenti mengonsumsi susu maka enzyme lactase dalam tubuh mengalami penurunan. Sehingga memicu timbulnya lactose intolerance yang menyebabkan diare setelah minum susu kembali.

Penghujung acara mereka mengharapkan agar para ibu tetap memberikan ASI ekslusif kepada bayi hingga usia emas berakhir. Kemudian melanjutkan dengan pemberian susu formula yang komposisinya memang disiapkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan balita. (dta)

Fapet UB Bersama PT Buana Karya Bhakti Selenggarakan Kegiatan Magang Bersertifikat

$
0
0

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) yang diwakili oleh Prof. Dr.Sc.Agr. Ir. Suyadi, MS., IPU., ASEAN Eng (Dekan) menandatangani perjanjian kerjasama secara daring, dengan PT. Buana Karya Bhakti, Banjarmasin, Senin (9/11/2020).

Isi perjanjian dengan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan penghasil minyak kelapa sawit itu tentang penyelenggaraan kegiatan praktik, praktik kerja lapang (PKL), magang, dan magang bersertifikat bagi mahasiswa.

Menurut Prof. Suyadi, praktik adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memperoleh keterampilan praktis yang berkaitan dengan penyelenggaraan mata kuliah dengan bobot satuan kredit semester, maupun kegiatan tambahan yang ditugaskan oleh dosen. Bentuk kegiatannya berupa kunjungan atau tugas harian.

Berbeda dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang merupakan wujud dari  tugas akhir mahasiswa secara terstruktur dalam meningkatkan kompetensi manajerial lulusan berupa kegiatan praktis untuk menyelesaikan satuan kredit semester. Pelaksanaanya 30 – 35 hari kerja, namun dapt diperpanjang hingga tiga bulan sesuai dengan kebutuhan.

penandatanganan MoU antara Fapet UB dengan PT Buana Karya Bhakti

 

Sementara itu Manager HRD & GA, Alwin Berkat menjelaskan perbedaan kegiatan magang dan magang bersertifikat. Menurutnya magang adalah kegiatan untuk memperoleh pengalaman dan keterampilan bidang tertentu, yang tidak ada kaitannya dengan struktur kurikulum. Dilaksanakan dengan jangka waktu paling lama satu bulan.

Sedangkan magang bersertifikat dilakukan oleh mahasiswa pada suatu institusi, lembaga atau perusahaan untuk memperoleh kompetensi praktis pada beberapa bidang tertentu dengan bobot sebanyak-banyaknya 20 sks dan waktu paling lama enam bulan.

Kerjasama tersebut merupakan salah satu implementasi kampus merdeka belajar. Yakni mahasiswa memiliki kesempatan satu semester (20 SKS) menempuh pembelajaran di luar program studi pada Perguruan Tinggi yang sama. Serta maksimum dua semester atau 40 SKS menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di Perguruan Tinggi yang berbeda, program studi yang berbeda di Perguruan Tinggi yang berbeda; dan/atau pembelajaran di luar Perguruan Tinggi.

“kami berharap melalui kerjasama ini dapat mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan sebagai bekal memasuki dunia kerja nanti.” ungkap Suyadi (dta)

 

 

 

 


“Hylena” Indukan Pertama yang Berproduksi di Laboratorium Fapet UB

$
0
0

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) memiliki laboratorium berwujud kandang closed house modern layer untuk ayam petelur. Kandang yang terletak 50 meter dari laboratorium lapang Sumber Sekar, Dau, Kabupaten Malang  itu merupakan hibah dari perusahaan unggas terbesar di Indonesia, PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI).

Saat ini kandang tersebut dihuni oleh 5000 ekor ayam umur 18 minggu yang siap berproduksi. Indukan pertama yang diberi nama Hylena berhasil bertelur, Sabtu (7/11/2020) dengan berat telur 45 gram. Hylena berasal dari jenis (strain) Hy-Line dengan bobot badan 1.71 kg.

Ayam strain Hyline adalah salah satu jenis ayam petelur yang biasa digunakan oleh peternak, diciptakan di Amerika tahun 1972. Kelebihannya memiliki kemampuan daya hidup pada masa pertumbuhan 98% dan masa bertelur 97%, dengan presentase puncak produksi mencapai 95-96%.

“Ini (produksi telur pertama) adalah momentum berharga bagi Fapet UB sebab kami menaruh harapan besar agar bisa menular ke indukan lainnya untuk berproduksi (bertelur) juga.” ujar Prof. Suyadi selaku Dekan

Laboratorium kandang closed house dilengkapi dengan peralatan canggih yang menyerupai industri besar. Kedepannya akan dimanfaatkan sebagai tempat praktek mahasiswa untuk menyelami manajemen produksi dan manajemen agribisnis atau entrepreneurship.

Serta kegiatan magang namun hanya untuk lima mahasiswa dengan periode pelaksanaan satu bulan. Selain itu juga dapat digunakan untuk penelitian Dosen dan mahasiswa Program pascasarjana agar meningkatkan publikasi jurnal sehingga meningkatkan reputasi Fakultas.

“Harapan kami outcome yang dihasilkan menambah wawasan tentang ayam petelur dan mampu menghitung kebutuhan input, komponen usaha, dan hasil input. Serta  menumbuhkan wirausahawan muda dan memiliki berjiwa bisnis.” pungkas Suyadi (dta)

 

Implementasikan MBKM, Fapet UB Gandeng PT Widodo Makmur Perkasa

$
0
0

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak perubahan pada berbagai sektor, seperti  ekonomi, sosial, dunia kerja, dan pendidikan. Awal tahun 2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencanangkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sebagai upaya mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan itu.

Bagi Perguruan Tinggi penerapan MBKM bertujuan agar mahasiswa dapat  mengembangkan potensi diri atau bakatnya secara luas. Pengembangan potensi dilakukan dengan memberikan keleluasaan atau peluang kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi yang diampuh.

Berdasarkan buku panduan MBKM Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud 2020, bentuk pembelajarannya antara lain pertukaran pelajar, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian, proyek kemanusaiaan, kegiatan wirausaha, studi atau proyek independen, membangun desa atau kuliah kerja nyata tematik, dan magang / praktik kerja.

kesepakatan antara Fapet UB dan PT. Widodo Makmur Perkasa sebagai implementasi KMMB

Dalam buku itu menyebutkan bahwa selama ini mahasiswa kurang mendapat pengalaman kerja di industri/dunia profesi nyata menyebabkan kurang kesiapan di dunia kerja. Sementara magang yang berjangka pendek (kurang dari enam bulan) sangat tidak cukup untuk memberikan pengalaman dan kompetensi industri bagi mahasiswa. Perusahaan yang menerima magang juga menyatakan magang dalam waktu sangat pendek tidak bermanfaat, bahkan mengganggu aktivitas di Industri.

Menyikapi hal tersebut Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) menjalin kerjasama dengan PT. Widodo Makmur Perkasa (WMP). Mereka menyepakati untuk menyelenggarakan kegiatan praktik, praktik kerja lapang (PKL), magang, dan magang bersertifikat bagi mahasiswa.

Naskah perjanjian kerjasama ditandatangani bersama secara daring oleh Prof. Dr.Sc.Agr. Ir. Suyadi, MS., IPU., ASEAN Eng (Dekan) dan R. Marlan selaku Direktur Utama, Selasa (10/11/2020).

“Kami berharap melalui kerjasama ini dapat mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan sebagai bekal memasuki dunia kerja nanti.” ungkap Suyadi

WMP adalah perusahaan yang memproduksi bahan pangan dan penyediaan papan. Merintis usaha feedlot sejak tahun 1995 dan dikembangkan secara profesional pada tahun 1999. WMPmemulai corebussinesdari usaha penggemukan sapi. Usaha ini berkembang pesat dan menempatkan WMP sebagai salah satu perusahaan penyuplai sapi bakalan terbesar di Indonesia. Saat ini WMP fokus untuk mengembangkan tujuh lini bisnis sebagai core business, yaitu Livestock, Meat, Food & Commodity, Poultry, Property, Energy dan Capital & Investment. (dta)

 

 

 

Pengumuman Kelengkapan Berkas Pendaftaran Ujian Sarjana

Peluang Bisnis dari Telur Asin dan Mayonnaise

$
0
0

Telur asin dan mayonnaise adalah produk olahan dari telur untuk meningkatkan daya simpan dan value produk. Telur asin umumnya dibuat dari telur bebek untuk mengurangi bau amis saat dikonsumsi. Sedangkan mayonnaise adalah saus yang diolah dari kuning telur, garam, merica, cuka, dan minyak.

Dr. Agus Susilo.,S.Pt.,MP.,IPM.,ASEAN Eng, Wakil Dekan III Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) mengatakan, keduanya merupakan produk yang kian diminati masyarakat di masa pandemi. Ia berharap pelaku peternakan dapat membuat telur asin dan mayonnaise yang berkualitas. Sehingga mampu meningkatkan status dari usaha kecil menjadi usaha kecil menengah.

Pernyataan itu disampaikan Agus sembari membuka acara pelatihan online yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fapet UB, berjudul Olahan Telur Asin dan Mayonnaise untuk Usaha Kecil Menengah, Minggu (8/11/2020).

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian terakhir dari acara peringatan hari telur dan pangan sedunia. Bertujuan meningkatkan kesadaran dan perhatian mahasiswa terhadap ketahanan pangan di Indonesia. Serta membangkitkan kreativitas dan inovasi produk peternakan.

Dr.Ir. Imam Thohari.,MP.,IPM.,ASEAN Eng, dosen minat Teknologi Hasil Ternak didaulat sebagai narasumber. Menurutnya pembuatan telur asin dapat dilakukan dengan dua cara yakni metode basah dan kering. Pada metode basah telur dididihkan dalam air dan garam dengan perbadingan 2 : 1 kemudian direndam selama 7 hingga 14 hari. Sementara metode kering tidak memerlukan perebusan hanya pembalutan telur bersama garam dan abu, perbandingan 1 : 5, lalu dibiarkan hingga satu sampai dua minggu.

“Saat ini telur asin sedang tren digunakan sebagai saos masakan, yang membuat harganya mahal. Ini adalah salah satu peluang bisnis bagi pengusaha telur asin.” papar Imam

Sementara itu saos mayonnaise juga semakin akrab dengan masyarakat Indonesia. Berbagai gerai mulai dari kaki lima hingga restoran mewah menggunakan mayo sebagai topping, filling, dan cocolan.

Komposisi mayo terdiri dari 1 kuning telur, 2 sendok makan air lemon, ½ sendok makan merica bubuk, ½ sendok makan gula, dan ½ gram garam. Bahan-bahan diaduk dengan kecepatan konstan selama 10 menit sambil dipanasi pada suhu 60 derajat celcius dengan cara di tim.

“Saya antusias sekali mengikuti pelatihan online mengenai proses pembuatan telur asin dan mayonaise. Tentunya berbeda dengan yang lain, disini saya melihat langsung, dan mampu mereview dan mengembangkan ilmu-ilmu yang telah lupa. Diharapkan kegiatan seperti ini diadakan setiap minggu.” ungkap Dian Novita Sari dari Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Malang, salah satu peserta pelatihan (dta)

Fapet UB dan Fapet Unsoed Kerjasama Terapkan Merdeka Belajar

$
0
0

Awal tahun 2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia mencanangkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Yakni memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk dapat mengembangkan potensi diri secara luas.

Sehingga pembelajarannya menekankan pada pertukaran pelajar, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi atau proyek independen, membangun desa atau kuliah kerja nyata tematik, serta magang / praktik kerja.

Upaya tersebut dilakukan untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi yang membawa dampak perubahan pada sektor pendidikan, ekonomi, sosial, dan dunia kerja.

Menyikapi hal itu Fakultas Peternakan (Fapet) dari Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) merajut kerjasama Tri Dharma Perguruan Tinggi. Naskah perjanjian ditandatangani oleh Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS, IPU., ASEAN Eng (Dekan Fapet UB) dan Prof. Dr. Ismoyowati, S.Pt., MP (Dekan Fapet Unsoed) secara daring di tempat masing-masing, Kamis (12/11/2020).

Bentuk kerjasamanya adalah pertukaran pelajar dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa Fapet UB untuk menempuh pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di Fapet Unsoed. Begitupula sebaliknya mahasiswa Fapet Unsoed dapat melakukan kegiatan Tri Dharma di Fapet UB. (dta)

 

“Whey” Protein Sisa Olahan Stik Susu untuk Minuman Kesehatan

$
0
0

Susu sapi tersusun atas dua protein utama yaitu kasein sebesar 80% dan whey sebanyak 20%. Pada proses pembuatan keju maupun stik susu, bagian protein kasein yang mengalami presipitasi menjadi curd (membentuk gumpalan) dan meninggalkan bagian cairnya sebagai sisa olahan yang disebut whey.

Selama ini whey hanya digunakan sebagai pupuk dan pakan ternak. Namun seiring berkembangnya teknologi dan pengetahuan, whey mulai diminati oleh produsen make up dan kuliner.

Pasalnya menurut dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Ria Dewi Andriani, S.Pt.,MP.,M.Sc, dalam whey masih terdapat kandungan susu selain protein, seperti lactalbumin, lactoglobulin, immunoglobulin, laktoferin, dan sebagainya.

Dia bersama tim Dosen yang terdiri dari Dr. drh. Masdiana Ch. Padaga.,M.App. Sc, Dr.Ir. Manik Eirry Sawitri.,MS, Dr. Abdul Manab, S.Pt.,MP., Dr. Premy Puspitawati Rahayu.,S.Pt.,MP, dan Mulia Winirsya Apriliyani, S.Pt.,MP, membuat minuman kesehatan berbahan baku whey.

Pada proses produksinya ditambahkan rempah-rempah, sehingga meningkatkan kandungan asam amino esensial, yang mempunyai nilai biologis lebih baik dari protein daging, kacang atau pun bahan pangan lainnya.

Masdiana mengatakan bahwa immunoglobulin pada whey mengandung serum yang berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan imun. Sementara kandungan laktoferin memiliki kemampuan sebagai antimikroba dan antitoksin. Lalu dalam komponen bioaktif mampu meningkatkan produksi glutathione sebagai pencegahan radikal bebas.

Sehingga kombinasi whey dengan rempah-rempah berkhasiat sebagai antioksidan yang bertindak dalam hal mendongkrak immune tubuh saat pandemi seperti fenomena sekarang.

Penjelasan tersebut mereka sampaikan kepada masyarakat yang dibungkus melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Sabtu (7/11/2020). Kegiatan yang dilangsungkan secara daring itu, diikuti berbagai lapisan masyarakat dari berbagai profesi, seperti wiraswasta, dosen, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumenep, penyuluh pertanian, ibu rumah tangga, dan kelompok penggerak PKK RT. 1 RW.7 Perumahan Tidar, Kota Malang.

“Dapat disimpulkan bahwa whey protein dapat menjadi alternatif konsumsi minuman fungsional yang mempunyai sifat immunomodulator, yakni mengaktifkan sistem imun dalam tubuh.” jelas Masdiana yang didaulat sebagai narasumber

“Kami berharap melalui produksi dan pemasaran dalam bentuk minuman kesehatan kekinian dapat meningkatkan nilai ekonomis whey yang selama ini dianggap sebagai limbah.” pungkas (dta)

 

 

Bonggol Buah Nanas untuk Pembuatan Stik Susu

$
0
0

Pada buah nanas selain daging buahnya yang mengandung vitamin terdapat bagian tengah alias bonggol yang juga berkhasiat. Bagian ini bertekstur keras dan kerap dibuang, padahal di dalamnya mengandung bromolin, yaitu enzim yang membantu memecah protein dan membantu pencernaan.

Melalui kreativitas tim dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), yang terdiri dari Dr. Premy Puspitawati Rahayu, S.Pt.,MP, Mulia Winirsya Apriliyani, S.Pt.,MP, Dr. Abdul  Manab, S.Pt.,MP, Ria Dewi Andriani, S.Pt.MP.,M.Sc, dan Dr.Ir. Manik Eirry Sawitri, MS bonggol nanas diolah menjadi stik susu.

Bahan utama pembuatan stik susu adalah curd, yakni bagian protein kasein dalam susu yang mengalami presipitasi membentuk gumpalan. Ekstrak bromelin kasar dari bonggol nanas ditambahkan dalam proses pasteurisasi susu untuk menghasilkan curd yang lunak.

pelatihan online tentang pembuatan stick susu

Selanjutnya pemberian tepung tapioka dan tepung terigu sebagai sumber amilosa dan amilopektin. Serta bahan tambahan pangan berupa garam dan bawang putih sebagai pengawet yang bersifat sebagai antimikroba.

Selain itu  untuk mencegah terbentuknya tekstur yang kasar dapat pula ditambahkan telur dalam adonan. Karena telur berdasarkan sifat fungsinya sebagai emulsifier yang dapat mempertahankan adonan dalam keadaan stabil, sebagai pengembang, dan menghambat terjadinya kristalisasi.

Pengolahan susu menjadi camilan sehat serta teknik pengemasan disosialisasikan kepada masyarakat secara online, Sabtu (7/11/2020). Peserta berasal dari berbagai lapisan masyarakat, seperti guru, dosen, Dinas Pertanian dan Pangan, dan mahasiswa.

Menurut Dr. Abdul Manab yang didaulat sebagai narasumber, stick susu merupakan inovasi olahan susu sebagai makanan pendamping yang mengandung protein cukup tinggi. Sehingga dapat digunakan sebagai sumber protein untuk menunjang gaya hidup sehat. Sebab dalam susu memiliki komponen nutrisi seperti lemak, protein, karbohidrat, air, dan mikro nutrient lainnya.

Tujuan pelatihan tersebut agar masyarakat dapat mengoptimalkan pemanfaatan enzim bromelin buah nanas untuk mendapatkan curd pada produk stik susu. Sehingga mampu memproduksi dan mengomersialkannya serta menciptakan wirausaha baru. Disamping itu fungsi pengemasan produk adalah menjaga kualitas produk dan mempengaruhi ketertarikan konsumen untuk membeli. (dta)


Urban Farming di Kawasan Padat Penduduk Kampung Sanan

$
0
0

Kampung Sanan yang terletak di Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing, Kota Malang dikenal sebagai Sentra Industri Tempe. Sebab hampir 90 persen masyarakat Sanan berprofesi sebagai pengusaha tempe, mulai dari tingkat mikro hingga skala besar. Di sisi lain mereka juga memiliki ternak sapi pedaging sekira 800 ekor.

Penggemukan sapi dilakukan dengan memanfaatkan limbah pembuatan tempe. Kulit biji kedelai dijadikan sebagai pakan utama, sedangkan limbah cairnya diberikan kepada ternak untuk minum.

Sementara model kandang yang digunakan adalah kandang individu atau kandang tunggal dan ditempatkan pada pinggiran sungai. Maka pembuangan limbah kotoran ternak langsung mengarah ke aliran sungai yang dapat menimbulkan masalah lingkungan.

Menurut Wakil Rektor bidang kerjasama Universitas Brawijaya (UB), Prof. Dr. Ir. M. Sasmito Djati, MS. IPU, kampung Sanan memiliki potensi pengembangan sektor peternakan. Yakni pembentukan sentra penggemukan sapi dan pengolahan limbah kotoran menjadi sumber energi alternatif. Sehingga menjadikan Sanan menjadi percontohan kawasan urban farming.

pengabdian kepada masyarakat di Kampung Sanan

Melalui program pengabdian kepada masyarakat, Sasmito berupaya untuk mewujudkannya dengan berkolaborasi bersama Dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UB, yaitu Dr.Ir. Kuswati, MS,IPM.,ASEAN Eng dan Dr.Ir. Tri Eko Susilorini, MP, IPM.,ASEAN Eng.

Sebagai dosen ahli sapi potong, Kuswati mengatakan kandang ternak di kampung Sanan masih sederhana dan kurang heigenis, yang mempengaruhi laju pertumbuhan sapi. Perbaikan kandang dapat dilakukan dengan membuat kandang komunal, yakni kandang yang dikelola bersama oleh para peternak.

Akan tetapi upaya perbaikan kandang tersebut harus diiringi dengan peningkatan kesadaran peternak untuk mempraktekan Good farming practice. Seperti manajamen pemeliharaan kandang, kandang berkapasitas 10 ekor sapi, pemberian pakan konsentrat sesuai dengan kebutuhan ternak, dan instalansi biogas dibawah kandang.

Kandang komunal dapat dikelola secara bersama-sama untuk meningkatkan produksi ternak dan sifat kebersamaan dalam kelompok ternak. Selain itu, juga memudahkan manajemen pemeliharaan dan penanganan kotoran ternak, sebagai bahan baku biogas.” papar Kuswati

Sasmito mengharapkan lewat program pengabdian masyarakat ini mampu menciptaan iklim yang mendorong tumbuh kembangnya peran serta masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Sehingga dapat mempercepat pengembangan wilayah menuju kelurahan yang maju, mandiri, sejahtera, dan ramah lingkungan.

Serta mengatasi masalah limbah di Sanan, baik limbah dari industri tempe maupun limbah kotoran ternak. Sekaligus menambah keterampilan masyarakat dan income pendapatan masyarakat. (dta)

 

 

Revisi Pengumuman Terkait Ujian Sarjana

Fapet UB Bermitra dengan FP UNS Implementasikan MBKM

$
0
0

Sebagai instansi pendidikan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) bersiap menghadapi tantangan perkembangan teknologi. Langkah tersebut ditempuh dengan menerapkan kebijakan pemerintah tentang metode pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Hal itu direalisasikan dengan penyelenggaraan kerjasama pelaksanaan program Tri Dharma Pergururan Tinggi bersama Fakultas Pertanian Universitas Negeri Surakarta (FP UNS). Naskah kesepahaman ditandatangani oleh Dekan dari kedua belah pihak secara daring, namun bersamaan dan saling menyaksikan dalam video teleconference, Senin (16/11/2020).

Kerjasama Fapet UB dan FP UNS implementasikan MBKM

Bentuk kerjasama yang akan terjalin selama lima tahun ini adalah pertukaran mahasiswa. Artinya memberikan kesempatan kepada mahasiswa Fapet UB untuk menempuh pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di FP UNS.

Begitupula sebaliknya mahasiswa FP UNS dapat melakukan kegiatan Tri Dharma di Fapet UB. Yangmana kedua Fakultas akan menyediakan tenaga berpengalaman (dosen pembimbing) berdasarkan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan.

MBKM dirancang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia pada awal tahun 2020. untuk memberikan keleluasaan kepada mahasiswa agar dapat mengembangkan potensi diri secara luas.

Upaya tersebut dilakukan untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi yang membawa dampak perubahan pada sektor pendidikan, ekonomi, sosial, dan dunia kerja.

Metode pembelajarannya menekankan pada pertukaran pelajar, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi atau proyek independen, membangun desa atau kuliah kerja nyata tematik, serta magang / praktik kerja. (dta)

ICESAI untuk Tingkatkan Pemeringkatan Fapet UB

$
0
0

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) mengadakan seminar internasional bernama International Conference on Environmentally Sustainable Animal Industry (ICESAI), Rabu – Kamis (18-19/11/2020). Kegiatan yang dilangsungkan secara daring itu merupakan langkah untuk meningkatkan pemeringkatan guna menunjang akreditasi.

Sebab salah satu indikator penilaian pemeringkatan dari Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dikti Kemendikbud) ialah jumlah publikasi jurnal internasional. Yangmana output dari seminar ini nantinya adalah publikasi internasional dan prosiding.

Prof. Dennis Poppi keynote speaker dari Queensland University, Australia

Disamping itu ICESAI dijadikan sebagai wadah untuk berbagi ilmu dan teknologi baru yang dapat mendukung industri peternakan. Oleh karenya mengundang keynote speakers akademisi dan praktisi peternakan dari berbagai negara.

Antara lain Prof. Dennis Poppi (Queensland University, Australia), Prof. A. K. Thiruvenkadan (Tamil Nadu Ve terinary and Animal Science University, India), Prof. Suyadi (Fapet UB), Prof. Sunthorn Wittayakhun (Rajamangala University of Lanna, Thailand), Dr. Matthias Schumtz (Lohmann Breeders GmbH, Germany), Ir. Didiek Purwanto G. (Gapuspindo, Indonesia), Prof. A. Jalaludin (Kerala Veterinary and Animal Science University, India),Dr. Ma. Asuncion G. Beltran (Tarcal Agriculture University, Philipines), dan Dr. Eko Widodo (Fapet UB).

Ketua pelaksana sekaligus keynote speaker, Dr. Eko Widodo mengatakan bahwa ICESAI adalah annual international seminar. Artinya akan diselenggarakan oleh Fapet UB tiap tahunnya, dimana tahun 2020 ini adalah tahun pertama pelaksanaan.

Dr. Eko Widodo sebagai ketua pelaksana ICESAI 2020

Sebelumnya Fapet UB telah rutin melaksananan seminar nasional periode tiga tahunan yakni Animal Production International Seminar (APIS). Namun lebih menfokuskan pada penelitian-penelitian bidang produksi ternak. (dta)

 

Lowongan Kerja PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk

Viewing all 2372 articles
Browse latest View live