Quantcast
Channel: Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya
Viewing all 2372 articles
Browse latest View live

“Complete Feed” Solusi Praktis Berikan Pakan Ternak Sapi

$
0
0

Pakan utama untuk sapi yang tidak dapat tergantikan adalah serat kasar, karena bisa menyebabkan gangguan metabolisme dalam rumen (lambung). Sumber serat berasal dari hijauan, jerami, tumpi jagung, tongkol jagung, kulit kacang, dan lainnya.

Sementara untuk mencukupi kebutuhan zat-zat makanan agar meningkatkan produktivitas perlu penambahan pemberian konsentrat dan suplemen. Seperti dedak, pollard, garam dapur, urea, dan tetes tebu.

Pemberian pakan-pakan tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan secara bersamaan.  Kombinasi dari hijauan, konsentrat, dan suplemen disebut pakan lengkap atau complete feed. Sehingga komposisi didalamnya mengandung protein, serat kasar, lemak kasar, vitamin, dan mineral.

Dosen pakar ruminansia Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Prof. Dr. Ir. Kusmartono menjelaskan beberapa keuntungan penggunaan complete feed. Yakni efisiensi waktu dan tenaga bagi peternak, sebab tidak perlu mencari rumput setiap hari. Di sisi lain juga menjamin kebutuhan gizi pada ternak.

Arahan tersebut ia sampaikan dalam kegiatan penyuluhan kepada kelompok ternak Kucur Mandiri, Desa Kucur Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Menurutnya, disana berpotensi untuk pengembangan peternakan sapi pedaging. Karena Desa  Kucur  merupakan salah satu wilayah sentra penggemukan ternak sapi potong dengan populasi ribuan ekor.

Pasalnya pertengahan tahun 2020 sekira bulan September sampai November, mantan Wakil Rektor Bidang Akademik periode 2015-2019 ini bersama tim dosen yang terdiri dari Dr.Ir. Mashudi., M.Agr.Sc.,IPM.,ASEAN Eng, Poespitasari Hazanah Ndaru S.Pt.,MP, dan Asri Nurul Huda S.Pt.,MP.,M.Sc membina kelompok ternak Kucur Mandiri.

Mereka memperkenalkan tentang complete feed agar memudahkan peternak dalam memberikan pakan. Serta menambah jenis produk yang dibuat kelompok ternak Kucur Mandiri. Sebab kelompok yang diketuai oleh Mislikan itu telah berhasil memproduksi konsentrat dengan diberi label nama “Konsentrat Kucur”.

Penciptaan konsentrat juga didampingi tim Kusmartono pada tahun 2018 silam. Kala itu pembinaan yang diberikan berupa sosialisasi pengenalan dan pengolahan konsentrat. Pembuatan konsentrat menggunakan bahan baku lokal yang mudah didapat, harga murah, dan tersedia sepanjang tahun.

Konsentrat kucur dijual dengan harga Rp. 3.000,- per kg yang mengandung protein kasar sebesar 11,09%. Mulyadi selaku pengurus kelompok menuturkan bahwa rata-rata kenaikan bobot sapi miliknya adalah 0,79kg/ekor/hari setelah menggunakan produk konsentrat tersebut.

“Dilihat dari data itu kami memandang kualitas produk konsentrat kucur memang harus mengalami evaluasi dan perbaikan. Oleh karenanya kami berharap melalui complete feed dapat memberikan hasil yang optimal terhadap produktivitas ternak di sana.” pungkas Kusmartono (dta)

 


Penambahan Tepung Rumput Laut Pengaruhi Tekstur Bakso Daging Sapi

$
0
0

Bakso merupakan produk olahan daging yang menggunakan metode restrukturisasi. Yakni pembentukan kembali potongan-potongan kecil menjadi daging utuh dengan penambahan bahan pengikat, pengenyal, dan pengisi. Agar menghasilkan bakso yang berkualitas dari segi tekstur kemampuan mengikat air yang tinggi, susut masak yang rendah, mengandung nutrisi berstandar SNI dan memiliki kualitas organoleptik.

Ir. Aris Sri Widati, MS dosen dari Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) mengungkapkan, kualitas bakso secara umum dipengaruhi oleh formulasi bahan penyusun, proses produksi, dan penyimpanannya. Sementara kekenyalannya dipengaruhi oleh bahan baku utama yaitu daging yang merupakan sumber protein miofibril serta bahan tambahan lain yang dapat membentuk gel.

Opini tersebut dia tuangkan dalam penelitian akhir disertasi berjudul “Peran Tepung Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dan Interaksinya dengan Garam (NaCl) dan Tepung Tapioka terhadap Kualitas Gel Protein Daging dan Bakso.” Aris tercatat sebagai mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Doktor di Fapet UB dan telah menempuh ujian disertasi daring, Senin (23/11/2020).

Menurutnya, rumput laut termasuk dalam kelas alga merah yang mengandung kappa karagenan, dimana dapat berperan untuk pengenyal, penstabil, pengikat air dalam pembuatan bakso. Disamping itu rumput laut memiliki kandungan serat larut tinggi, apabila dikonsumsi akan yang berfungsi mengurangi kadar kolesterol, mengatur kadar gula darah, mencegah kanker usus, dan menurunkan berat badan.

Disertasi terbuka daring atas nama Ir. Aris Sri Widati, MS

Sedangkan tepung tapioka yang mengandung amilosa dan amilopektin mempunyai peran dalam gelatinasi pati. Yaitu pengembangan pati terutama pada amilosa dan terperangkapnya air dalam gel pati, yang akan mempengaruhi tekstur bakso, sehingga tapioka layak dibuat sebagai bahan pengisi.

Lalu fungsi garam NaCl selain untuk mengawetkan daging dapat pula meningkatkan rasa dan tekstur produk daging. Serta bisa meningkatkan protein myofibril secara signifikan, yakni protein terlarut dalam garam, tersusun dari protein miosin dan aktin. Berperan penting dalam kemampuan membentuk gel tiga dimensi pada pemanasan dan menentukan tekstur daging olahan.

Penelitian dibagi menjadi empat tahapan, antara lain (1) fraksinasi protein miofibril daging sapi dengan garam Natrium Chlorida (NaCl), (2) interaksi protein daging sapi larut garam pada kadar garam NaCl berbeda dengan tepung rumput laut terhadap kualitas gel, (3) kualitas bakso sapi dengan penambahan tepung rumput laut, (4) pengaruh interaksi penggunaan tepung rumput laut dan tepung tapioka terhadap kualitas bakso daging sapi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penambahan tepung rumput laut, tepung tapioka, dan garam dalam pembuatan bakso selain dapat mempengaruhi tekstur bakso juga mempengaruhi kualitas kimia. Diantaranya kadar air, potein, lemak, abu, kualitas fisik (pH, WHC, susut masak), dan nilai organoleptik (warna, tekstur, rasa, dan aroma). (dta)

Pelajari Akreditasi Internasional Perwakilan Fapet Unja Sambangi Fapet UB

$
0
0

Perwakilan Fakultas Peternakan Universitas Jambi (Unja) melakukan kunjungan kerja ke Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Selasa (24/11/2020). Mereka terdiri dari Dekan, Ketua Jurusan Peternakan, Ketua Jurusan Perikanan, Ketua Prodi Kesehatan Hewan, Ketua Prodi Teknologi Hasil Perikanan, Ketua tim pengusul akreditasi internasional, pejabat pembuat komitmen, dan staf PPK.

Tujuan rombongan dari pesisir timur di bagian tengah Pulau Sumatra ini adalah mempelajari hal-hal mengenai pengajuan akreditasi internasional. Prof. Nurhayati (Dekan Fapet Unja), mengatakan saat ini Rektor Unja menghendaki tiap Fakultas maupun program studi disana untuk meraih akreditasi internasional.

Menurutnya Fapet UB adalah panutan Fapet Unja, sebab memiliki kredibilitas dan prestasi yang unggul. Sehingga selalu menjadi favorit fakultas peternakan pilihan bagi calon mahasiswa baru di seluruh Indonesia.

Maksud tersebut disambut hangat oleh jajaran Dekanat dan pimpinan Fapet UB. Mereka dijamu di ruang rapat senat lt.6 sembari diberikan pemaparan tentang perubahan kurikulum pembelajaran sebagai salah satu langkah persiapan pengajuan akreditasi internasional.

Wakil Dekan I, Dr. M. Halim Natsir berkesempatan mempresentasikan perjuangan Fapet UB memperoleh sertifikasi internasional bernama AUN-QA. Halim memaparkan bahwa pemeringkatan adalah pemikiran utama bagi Perguruan Tinggi, karena sebagai penilaian dan pengakuan mutu oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti).

Selanjutnya adalah penjelasan prosedur pengajuan akreditasi internasional melalui lembaga akreditasi Internasional dari Jerman untuk disiplin ilmu rekayasa, matematika dan sains, pertanian, serta biologi yakni Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics/Computer Science, the Natural Sciences and Mathematics (ASIIN) oleh Dr. Osfar Sjofjan.

Namun Fapet UB belum mendapatkan akreditasi tersebut karena terhalang pandemi virus Covid-19, hingga jadwal visitasi assessor harus ditunda pada pertengahan tahun 2021 mendatang.

Penghujung acara ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Fapet Unja dan Fapet UB tentang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bentuk kerjasamanya adalah pertukaran pelajar dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa Fapet Unja untuk menempuh pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di Fapet UB, begitupula sebaliknya. (dta)

 

Wabah Penyakit Akibat dari Ulah Manusia

$
0
0

Wabah virus Covid-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina  pada akhir tahun 2019 lalu. Namun hingga kini penyebarannya masih menyerang ke seluruh dunia, hingga melumpuhkan aktivitas normal masyarakat.

Menurut organisasi kesehatan dunia, akar utama virus yang menyerang paru-paru itu dari mengkonsumsi kelelawar. Padahal menurut syariat Islam kelelawar adalah hewan yang haram untuk dimakan karena memiliki taring.

Oleh karenanya syariat yang dikirimkan Allah SWT akan menentramkan kehidupan manusia bagi yang menaatinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pandemi virus covid-19 adalah akibat dari ulah manusia sendiri.

Pendapat tersebut diutarakan oleh ustad Amin Heri Susanto.,Lc.,MA.,Ph.D dalam acara pengajian Dharma Wanita, Rabu (25/11/2020). Kegiatan diadakan secara daring dengan mengusung tema “Meneladani Sikap Nabi Muhammad SAW menghadapi Wabah Penyakit”, yangmana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) berkesempatan menjadi tuan rumah.

Ustad yang sekaligus dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB itu mengatakan bahwa munculnya virus corona kali ini disebabkan kebiasaan hidup yang kurang sehat dan bersih. Akan tetapi sebagai manusia kita tidak boleh takut sehingga menyebabkan stress dan menurunkan imunitas tubuh.

“Kita harus bertawakal kepada Allah SWT dengan tetap beraktivitas namun dengan menaati protokol kesehatan. Seperti anjuran nabi Muhammad SAW kala menghadapi wabah penyakit di jaman dulu.” ujar Amin

Lanjutnya dia memberikan saran agar dijauhkan dari virus ini yakni dengan banyak berdoa, bersedekah, bersalawat, serta selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Disisi lain kedatangan virus corona juga membawah hikmah yaitu menambah keharmonisan bersama keluarga karena lebih banyak waktu untuk stay home. (dta)

 

 

 

Dosen Untad Teliti Reproduktivitas Domba Ekor Gemuk Palu untuk Dapatkan Gelar Doktor

$
0
0

Ir. Mardian Mangun, MP, dosen Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako (Fapetkan Untad) memperoleh gelar Doktor (Dr) usai melaksanakan ujian akhir disertasi terbuka daring, Rabu (25/11/2020). Dia mengangkat penelitian berjudul “Reproduktivitas Domba Ekor Gemuk Palu pada Paritas Berbeda akibat Pemberian Pregnant Mare’s Serum Gonadotropindan Genistein Sintetis”.

Menurutnya peningkatan populasi Domba Ekor Gemuk (DEG) Palu yang telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu Sumberdaya Genetik (SDG) ternak lokal Indonesia berjalan lambat. Penyebabnya adalah rendahnya kinerja reproduksi terutama untuk kelahiran kembar. Padahal peningkatan produktivitas melalui manipulasi hormonal telah banyak dilakukan, namun hasilnya belum optimal.

Rendahnya tingkat kelahiran kembar pada DEG Palu diduga akibat kondisi padang penggembalaan kualitas rendah, secara tidak langsung mempengaruhi kesuburan yang diakibatkan oleh terganggunya keseimbangan hormonal.

Berlandaskan latar belakang tersebut, mahasiswa Program Doktor Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) ini melakukan penelitian terhadap 51 peternak di Kecamatan Mantikulore dan Palu Selatan menggunakan metode purposive sampling. Variabel yang diamati adalah karakteristik peternak, keadaan umum dan struktur populasi, serta karakteristik reproduksi DEG Palu, lalu data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif.

Pada tahap kedua Mardian melakukan percobaan untuk mengetahui karakteristik reproduksi DEG Palu pada paritas berbeda yang dipelihara secara intensif. Penelitian menggunakan domba paritas kedua (P2) dan ketiga (P3) masing-masing 16 ekor serta 4 ekor pejantan untuk deteksi estrus.

ujian disertasi terbuka daring atas nama Ir. Mardian mangun, MP

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemeliharaan DEG Palu di peternakan rakyat menerapkan pola tradisional, sehingga menyebabkan reproduktivitas rendah. Umur kawin dan beranak pertama lebih lambat, jumlah anak sekelahiran satu, interval beranak panjang, angka kelahiran per jumlah induk relatif rendah dan angka kematian pra sapih cukup tinggi. Sementara perlakuan CIDR+PMSG dan CIDR+PMSG+Genistein memberikan onset dan durasi estrus yang terbaik, demikian pula induk paritas ketiga menunjukkan durasi estrus, konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan harian induk, berat lahir, berat plasenta, dan jumlah kotiledon yang terbaik.

Oleh karenanya penelitian ini memberikan saran peningkatkan produktivitas ternak dengan jalan upgrade pengetahuan peternak DEG Palu dan pemberian nutrisi yang baik dan seimbang. Serta perlu dilakukan penelitian dengan beberapa variasi dosis PMSG yang lebih rendah, sehingga kemungkinan dapat meningkatkan jumlah anak sekelahiran. (dta)

 

Berita Duka Prof. Zaenal Fanani MS. Guru Besar Fakultas Peternakan UB

Guru Besar Fapet UB Menghadap Sang Maha Kuasa

$
0
0

Guru besar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Prof. Dr. Ir. Zaenal Fanani.,MS menghadap Sang Maha Kuasa, Kamis (26/11/2020) pukul 16.39 WIB. Beliau menghembuskan nafas terakhir di usia ke 62 tahun di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang karena sakit.

Segenap civitas Fapet UB menggelar acara kirim doa untuk mendiang secara daring. Sementara itu pemakaman dan penghormatan terakhir akan dilakukan Jumat (27/11/2020). Namun mengingat protokol kesehatan untuk menghindari kerumunan, maka acara tersebut ditayangkan secara live melalui ZOOM dan YouTube Fapet UB.

Prof. Zaenal adalah putra kelahiran Cirebon yang memiliki kepakaran di beberapa bidang. Antara lain strategi pengembangan usaha peternakan, analisis biaya usaha peternakan, optimalisasi usaha peternakan, pengembangan usaha peternakan secara berkelanjutan, model pola kemitraan usaha peternakan, produktivitas curahan tenaga kerja usaha peternakan, strategi usaha pembangunan usaha peternakan daerah, dan strategi pembangunan agribisnis sapi perah berkelanjutan.

Beliau menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada (UGM) pada jenjang Sarjana (S1) dan Program Magister (S2). Kemudian melanjutkan ke Program Doktor (S3) di Universitas Padjajaran.

Untuk jenjang karir guru besar bidang ekonomi pembangunan peternakan ini menjadi calon pegawai negeri sipin (CPNS) di Fapet UB pada 1 Januari 1986. Lalu satu tahun berikutnya, yakni Juli 1987 diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hingga akhir hayatnya beliau bergelar guru besar yang dikukuhkan 3 April 2004 silam. (dta)

 

 

Yudisium Virtual Diikuti 25 Mahasiswa Program Sarjana

$
0
0

Sebanyak 25 mahasiswa Program Sarjana (S1) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) mengikuti yudisium, Kamis (26/11/2020). Kegiatan tersebut masih dilakukan secara daring melalui zoom video communications, namun peserta wajib mengikuti jalannya acara dan tidak dapat diwakilkan.

Sebab yudisium adalah prosesi yang sakral dan simbol berakhirnya masa studi mahasiswa, sehingga terjadi perubahan status dari mahasiswa menjadi alumni. Oleh karenanya walau ditengah pandemi Covid-19 yudisium tetap dilaksanakan.

Untuk memenuhi keperluan lulusan dalam mencari kerja ataupun studi lanjut, maka copy legalisir Surat Keterangan Lulus (SKL) akan dikirimkan ke alamat peserta masing-masing.

yudisium program sarjana secara daring

Pada acara itu jajaran dekanat dan pimpinan hadir secara daring dan luring. Diantaranya Dr. M. Halim Natsir (Wakil Dekan Bidang Akademik), Prof. Dr. Ir. Budi Hartono, MS.,IPU.,ASEAN Eng (Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan), Dr. Agus Susilo (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan), Dr. Tri Eko Susilorini (Ketua Program Studi Magister), Dr. Khotibul Umam (Ketua Jurusan), Dr. Herly Evanuarini, (Ketua Program Studi Sarjana), Dr. Imam Thohari (Ka Minat Teknologi Hasil Ternak), Rizki Pafitri, P.hD (Ka Minat Sosial Ekonomi Peternakan), Ida Paloepi, ST (Ka. Sub bag Akademik), Nurul Indayati,.MM (KTU), dan Suriyati, MM (Ka. Sub bag Kemahasiswaan).

Adapun nama-nama mahasiswa yang berhak menyandang gelar akademik adalah sebagai berikut :

NO NAMA NIM
1 Al Izzah Luthfiyah 165050118113007
2 M Ismaun Nur Rohman 165050107111170
3 Anasya Medhira Oktaviani 165050107111070
4 Entry Widyawati Kusuma 165050100111029
5 Chandra Bagas Ardiyanto 165050107111122
6 Alfiyana Mariyam 165050101111230
7 Nabila Affifatuzzarah 165050107111066
8 Putri Anggun Nugraheni 165050107111027
9 Fitri Siti Solikhah 165050101111042
10 Masrul Badi’ 165050107111067
11 Azalea Riztri Adyasa Wichita 165050107111065
12 Septiana br.Munte 165050101111252
13 Wahyu Sadewo 155050100111214
14 Rizki Suprayogi 155050101111021
15 Suko Cahyono 155050107111077
16 Musafak 155050107111092
17 Elyatul Laila 155050100111083
18 Alan Putra Noesa Gurusinga 155050101111316
19 Mustofa Abdul Azis 145050100111048
20 Moch. Ilham Septian Hadi 145050101111142
21 Dea Widyanandia 145050107111102
22 Dwi Mardiko Wati 135050100111082
23 Bagus Wicaksono 135050101111158
24 Mishbachul Fahmi 135050107111029
25 Ratnasari Sudrajat 185050109111026

 


Penghormatan Terakhir untuk Profesor Zaenal Fanani

$
0
0

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) tengah berduka karena harus kehilangan guru besarnya, yakni  Prof. Dr. Ir. Zaenal Fanani, MS.,IPU. Sebagai tanda untuk mengenang jasa beliau Universitas Brawijaya (UB) mengadakan penghormatan terakhir secara daring, Jumat (27/11/2020).

Acara yang dipimpin oleh Rektor, Prof. Nuhfil Hanani itu berlangsung penuh haru. Ucapan bela sungkawa dan doa dari keluarga, sahabat, rekan kerja, mahasiswa mengiringi kepergian sang dosen. Sehari sebelumnya civitas Fapet UB telah melakukan acara kirim doa secara daring.

Menurut Prof. Suyadi selaku Dekan, beliau adalah salah satu putra terbaik Fapet UB, beliau memiliki banyak relasi, aktif sebagai penulis buku, jurnal, penelitian, dan sebagainya.

Shalat jenazah dan doa bersama mengantar kepergian Prof. Zaenal Fanani

“Kami mewakili keluarga dan fakultas memohon maaf apabila beliau ada tutur kata dan perbuatan yang salah. Semoga khusnul khotimah dan Allah SWT mengampuni dosa-dosanya serta amal baik diterima olehNya. Amiin Amiin Amiin ya Robal Alamin…” kata Suyadi

Prof. Zaenal menghembuskan nafas terakhir di RSSA Malang, Kamis (26/11/2020) pukul 16.39 WIB karena sakit. Pria berusia 61 tahun 11 bulan itu telah mengabdikan diri bersama UB sejak tahun 1986 dan mendapatkan gelar guru besar bidang ekonomi pembangunan peternakan pada 2004. (dta)

Link and Match Perguruan Tinggi dan Industri, Fapet UB dan CPI Rajut Kerjasama

$
0
0

Fakultas Peternakan universitas Brawijaya (Fapet UB) dan PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) merajut kerjasama dalam hal penyelenggaraan kegiatan praktek, praktek kerja lapangan, magang, dan magang bersertifikat. Naskah kesepakatan ditandatangani oleh Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Suyadi.,MS.,IPU.,ASEAN Eng (Dekan) dan Agung Budiyanto (General Manager Human Resource Departement), Jumat (27/11/2020).

Menurut Prof. Suyadi tujuan penyelenggaraan kerjasama berdampak pada peningkatkan mutu pembelajaran dan memberikan keleluasaan perusahaan dalam membimbing mahasiswa menyelami dunia industri.

Sebab pelaksanaan waktu magang yang biasanya dilakukan satu hingga tiga bulan akan diperpanjang menjadi enam bulan atau satu semester. Maka mahasiswa lebih dapat menyerap ilmu dari industri dan mengaplikasikan teori dari bangku kuliah. Oleh karenanya penerapan sistem pembelajaraan merdeka belajar kampus merdeka yang dicanangkan pemerintah sangat mendukung.

penandatanganan kerjasama anatara Fapet UB dan PT. Charoen Pokphand Indonesia

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Agung Budiyanto mengatakan bahwa melalui kesepakatan ini perusahaan dapat berperan serta dengan menjembatani dan memfasilitasi proses link and match yang lebih signifikan. Yakni penggalian kompetensi yang dibutuhkan industri untuk jangka ke depannya. Harapannya pada saat lulus nantinya mahasiswa ready to use for industry maupun melakukan wirausaha, sehingga meningkatkan industri peternakan nasional.

Disamping itu PT. CPI telah memberikan konribusi langsung untuk kegiatan praktek yakni hibah kandang closed house modern layer ayam petelur dan supermarket pembelajaran bernama Entrepreneur Teaching Center (ETC) untuk Fapet UB. (dta)

 

Fapet UB dan BPTU HPT Sembawa Sepakat Mewujudkan Merdeka Belajar

$
0
0

 Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) menjalin kerjasama dengan Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Sembawa, Sumatera Selatan. Surat perjanjian ditandatangani oleh Prof. Suyadi (Dekan) dan Bagong Kusminandar, S.Pt (Kepala Balai BPTU – HPT Sembawa), Selasa (22/1 2/2020).

Isi kesepakatan yang akan dijalankan selama empat tahun itu ialah tentang penyelenggaraan kegiatan praktik, praktik kerja lapang, magang, dan magang bersertifikat. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Tujuan penerapan MBKM bagi Perguruan Tinggi ialah agar mahasiswa dapat  mengembangkan potensi diri atau bakatnya secara luas. Pengembangan potensi dilakukan dengan memberikan keleluasaan atau peluang kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi yang diampuh. Ataupun praktek kerja lapangan di dunia industri selama periode tertentu.

Sebab dalam buku panduan MBKM Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud 2020 menyebutkan bahwa selama ini mahasiswa kurang mendapat pengalaman kerja di industri/dunia profesi nyata sehingga menyebabkan kurang kesiapan di dunia kerja. Sementara magang yang berjangka pendek (kurang dari enam bulan) sangat tidak cukup untuk memberikan pengalaman dan kompetensi industri bagi mahasiswa. Perusahaan yang menerima magang juga menyatakan magang dalam waktu sangat pendek tidak bermanfaat, bahkan mengganggu aktivitas di Industri.

“Kami berharap melalui kerjasama ini dapat mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan sebagai bekal memasuki dunia kerja nanti.” ungkap Suyadi

BPTU-HPT Sembawa adalah lembaga yang mempunyai tugas untuk melaksanakan pemeliharaan, produksi, pemuliaan, pengembangan, penyebaran dan distribusi bibit ternak unggul, serta produksi dan distribusi benih/ bibit hijauan pakan ternak. (dta)

Hibah Penelitian untuk Tingkatkan Reputasi Mutu dan Ranking Universitas

$
0
0

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia membuat program hibah penelitian bagi tenaga pendidik di Perguruan Tinggi. Hal itu juga dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20 tentang kewajiban Perguruan tinggi menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan.

Universitas Brawijaya (UB) memandang program tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan reputasi mutu dan ranking Universitas. Seperti yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Peternakan UB Prof. Suyadi, bahwa output dari penelitian para dosen adalah peningkatan jumlah publikasi jurnal internasional dan paten. Sehingga dapat pula menyokong ranking Universitas di dunia.

Selain itu manfaat dari hibah penelitian yaitu upgrade pemahaman dan keilmuan dosen sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan up to date terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat. Serta meningkatkan mutu penelitian yang mengarah hilirisasi dan melibatkan industri, sehingga luarannya diharapkan menghasilkan kerjasama.

Pernyataan tersebut disampaikan Suyadi dalam pembukaan monitoring dan evaluasi secara daring yang diselelnggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (BPPM) Fapet UB, Selasa (22/12/2020).

Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh dosen Fapet UB ini adalah membahas proses pengumpulan data realisasi program/kegiatan, pelaporan kegiatan, hingga penilaian dan evaluasi capaian kinerja.

“Kami berharap dosen-dosen khususnya di Fapet UB semakin aktif dalam melakukan penelitian. Namun sembari menerapkan revolusi industri dan merdeka belajar maka sebaiknya juga menggandeng dari Kedinasan, UPT, maupun industri dalam penelitian.” Ujar Suyadi (dta)

Keragaman Genetik Babi Lokal Sulawesi Utara

$
0
0

Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) merupakan salah satu wilayah di Indonesia dimana kondisi sosial budaya masyarakatnya sebagian besar dapat menerima kehadiran ternak babi. Pemeliharaan babi dilakukan secara turun-temurun yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan dan berperan menopang ekonomi bagi peternak kecil.

Akan tetapi populasi babi lokal terus berkurang sehingga memicu terjadinya inbreeding pada populasi yang kecil. Serta crossbreeding yang disebabkan adanya persilangan antara babi lokal dengan babi ras untuk memperoleh babi dengan ukuran yang lebih besar. Namun memberikan ancaman pada potensi babi lokal sebagai sumberdaya genetik ternak lokal.

Menyikapi hal tersebut Dosen Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Ir. Jane S.I.T. Onibala, M.Sc.,Agr mengatakan diperlukan cara untuk mempertahankan populasi dan karakteristik babi lokal. Yakni dengan melakukan konservasi agar potensi genetik plama nutfah babi lokal tetap terjaga. Langkah awal dari upaya itu adalah melakukan karakterisasi fenotipik dan genetik dari babi lokal Sulut.

Bersama dosen pembimbing yang terdiri dari Prof. Dr.Sc.Agr.Ir. Suyadi, MS., IPU., ASEAN.Eng, Prof. Dr.Ir. Sucik Maylinda, MS., dan Prof.Dr.Ir. V.M. Ani Nurgiartiningsih, M.Sc, dia menuangkan hasil pemikirannya ke dalam penelitian berjudul “Morfometrik dan Keragaman Genetik Babi Lokal Sulawesi Utara”.

Riset yang dilakukan di Minahasa Utara (Darunu, Sonsilo, Marinsow, dan Kalinaun) dan Bolaang Mongondow (Pindolili, Baturapa, Sangtombolang, dan Tanjung Sidupa) itu adalah penelitian akhir disertasi. Jane tercatat sebagai mahasiswa Program Doktor di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) yang telah menempuh ujian disertasi terbuka secara daring, Selasa (22/12/2020).

Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random samping) untuk karakteristik fenotipik babi lokal pada tiga kelompok umur. Yaitu babi lepas sapih (4-6 bulan), babi muda (6-12 bulan), dan dewasa (diatas 12 bulan). Total jumlah sampel yang diperoleh dilapang adalah 554 ekor (168 babi lepas sapih), 174 ekor babi muda dan 212 ekor babi dewasa).

Variabel yang amati untuk karakterisasi fenotipik kualitatif adalah warna kulit, pola warna kulit, profil kepala, profil moncong, tipe telinga, garis punggung. Sementara variabel yang diukur untuk karakterisasi fenotipik kuantitatif adalah panjang badan, lingkar dada, panjang kepala, panjang telinga, tinggi pundak, dan berat badan.

Kemudian ia meneliti 185 sampel darah untuk mengetahui keragaman genetik populasi babi lokal dengan menggunakan penanda mikrosatelit.

Hasil penelitian menunjukkan karakteristik fenotipik kualitatif babi lokal Sulawesi Utara didominasi oleh warna bulu yang hitam, pola warna kulit yang polos, tipe telinga tegak , profil kepala lurus, moncong yang panjang runcing,  dan garis punggung yang lurus. Sehingga disimpulkan babi lokal di daerah Bolaang Mongondow memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari babi lokal di daerah Minahasa Utara.

Sementara itu lima penanda mikrosatelit yang digunakan mempunyai informasi polimorfisme yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk melihat diversitas genetik babi lokal di Sulawesi Utara. Tingginya nilai keragaman genetik babi lokal di Sulawesi Utara terjadi antara individu intra-populasi (dalam populasi yang sama) tapi tidak berbeda inter-populasi (dalam populasi yang berbeda). (dta)

Pengumuman Peserta Lolos Seleksi Program Magang Commercial Layer Farm Kerjasama Fakultas Peternakan UB dengan PT. Charoen Pokphand Indonesia

Ekstrak Jahe Merah untuk Menekan Produksi Gas Metan oleh Ternak Ruminansia

$
0
0

Sektor peternakan merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida (CO2), metan (CH4), dinitrogen oksida (N2O). Ternak ruminansia dianggap sebagai salah satu penyebab pemanasan global karena menghasilkan gas CH4.

Yakni kontributor terbesar kedua GRK yang mampu meretensi panas 25 kali lebih besar daripada karbondioksida. Gas CHbeserta gas CO2, hidrogen (H2), nitrogen, dan hidrogen sulfida (H2S) diproduksi oleh mikroba rumen yang berperan mencerna pakan berserat dalam kondisi an aerob.

Memandang permasalahan itu dosen Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) membuat terobosan dengan memanfaatkan ekstrak jahe merah untuk meminimalisir produksi gas CH4 pada ternak ruminansia. Adalah Ir. Nancy. W. H. Tuwaidan, MP yang melakukan penelitian berjudul “Evaluasi Efektifitas Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinale (L.) Rosc.) untuk Menekan Produksi Gas Metan dalam Rumen secara In Vitro.”

Riset tersebut merupakan penelitian disertasi yang ia susun bersama komisi pembimbing Prof. Dr. Ir. Hartutik, MP.,IPU.,ASEAN Eng., Prof. Dr. Kusmartono., Dr. Ir. Marjuki, M.Sc., dan Dr.  Anuraga Jayanegara, S.pt, M.Sc, dan telah diujikan secara terbuka daring, Rabu (23/12/2020).

ujian disertasi terbuka atas nama Ir. Nancy. W. H. Tuwaidan, MP

Tahap awal penelitian, Nancy mengekstrak jahe merah dengan pelarut metanol dilanjutkan dengan partisi berdasarkan kepolarannya dengan pelarut n-heksan dan pelarut etil asetat. Kemudian penelitian in vitro dilakukan pemberian pakan dengan komposisi 50% rumput gajah, ditambah 50% konsentrat, ditambah ekstrak jahe merah 2%, dan kontrol tanpa ekstrak. Lalu penggunaan fraksi  n-heksan taraf 0%, 1%, 2%, 3% dan 4% pada pakan komplit masing-masing dengan imbangan hijauan 75% : konsentrat 25%; hijauan 25% : konsentrat 75%.

Data hasil pengukuran masing-masing variabel ditabulasi dan dianalisis ragam dengan rancangan Acak Lengkap pola faktorial dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (Least Significant Different).

Hasil penelitian tahap pertama didapatkan maserat metanol jahe merah segar lebih banyak dibandingkan dengan yang kering. Serta memproduksi fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi air dari partisi maserat ekstrak metanol.

Sementara itu penggunaan fraksi n-heksan 2% jahe merah pada kombinasi 50:50 antara pakan hijauan  dan konsentrat  menghasilkan nilai produksi total gas paling rendah dan produksi gas metan. Tetapi meningkatkan kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, proporsi asam lemak propionat dan total bakteri.

Penggunaan level fraksi n-heksan pada kombinasi pakan hijauan 75% dan konsentrat 25%; hijauan 25% dan konsentrat 75% menghasilkan penurunan total gas seiring dengan meningkatnya level perlakuan begitu juga dengan produksi gas metan.

Kesimpulannya ekstrak jahe merah metanol yang difraksinasi  maupun kombinasi berpotensi untuk dijadikan pakan aditif. Suplementasi fraksi n-heksan jahe merah 2% pada pakan komplit dengan imbangan 50% hijauan dan 50% konsentrat menghasilkan nilai produksi gas yang rendah dan meningkatkan kecernaan bahan kering pakan.

Sedangkan suplementasi n-heksan jahe merah 2% pada pakan lengkap dengan imbangan 50% hijauan dan 50% konsentrat dapat meningkatkan proporsi asam propionat dan memitigasi gas metan. Suplementasi n-heksan jahe merah 2% pada pakan rumput gajah dan konsentrat dengan perbandingan berbeda (75% : 25%) dapat memitigasi gas metan. (dta)

 


Fermentasi Enceng Gondok dan Jamur Sebagai Pakan Pengganti Dedak Halus untuk Itik

$
0
0

Usaha peternakan itik di Indonesia berpotensi untuk dikembangkan seiring meningkatnya pula kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi protein hewani. Akan tetapi ketersediaan dan harga bahan pakan menjadi kendala yang sering mengguncang stabilitas usaha peternakan.

Ketersediaan dedak padi sebagai pakan utama itik harus bersaing dengan kebutuhan peternak ayam pedaging, ayam petelur dan babi. Selain itu keberadaannya pun musiman yang menyebabkan kenaikan harga dan langka. Bahkan kadang terjadi pemalsuan oleh pedagang yang mencampur dedak halus dengan dedak kasar (sekam). Sehingga diperlukan inovasi pakan pengganti dedak halus.

Menyikapi hal tersebut Ir. Nontje Juliana Kumajas, MP. menemukan solusi dengan memanfaatkan enceng gondok dan jamur yang ia tuangkan dalam penelitian berjudul “Evaluasi Nilai Nutrien Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Fermentasi dengan Phanerochaeta chrysosporium dan Trichoderma reesei sebagai Bahan Pakan Pengganti Dedak Halus Terhadap Penampilan Produksi Itik Pedaging.”

Riset yang disusun bersama komisi pembimbing Prof. Dr. Ir. Siti Chuzaemi, MS., IPU. ASEAN Eng, Dr. Ir. Osfar Sjofjan, MSc., IPU. ASEAN Eng, Prof. Dr. Ir. Marie Najoan, MS, itu sebagai syarat mendapatkan gelar Doktor (Dr). Sebab Nontje adalah dosen Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado yang tercatat sebagai mahasiswa Program Doktor di Program Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB).

ujian disertasi terbuka daring atas nama Ir. Nontje Juliana Kumajas, MP

Nontje mengatakan eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan gulma air yang sangat mudah kembangbiakkan dan dapat tumbuh dalam kondisi apapun. Sifat ini dapat mengganggu ekosistem air bahkan merupakan faktor penyebab terjadinya pendangkalan air di danau Tondano, Minahasa.

Namun apabila dilihat dari kandungan nutriennya, eceng gondok dapat dijadikan bahan pakan khususnya dimasa kekurangan atau kelangkaan dan dikategorikan sebagai bahan pakan sumber energi. Tetapi tingginya kandungan serat kasar sebesar 18 % – 36 % menjadi kendala dalam penggunaannya sebagai bahan pakan unggas.

Maka diperlukan upaya teknologi fermentasi dan penambahan jamur pelapuk putih dan mesofilik untuk meningkatkan nilai nutrisi dengan menggunakan kapang penghasil enzim yang dapat mendegradasi fraksi karbohidrat struktural.

Jamur pelapuk putih (phanerochaeta chrysosporium) mampu mendegradasi karbohidrat struktural menjadi molekul yang lebih sederhana. Sedangkan jamur mesofilik (trichoderma reesei) dikenal sebagai kapang selulolitik, yaitu kapang penghasil selulase yang bisa memecah selulosa menjadi glukosa.

Penelitian awal dia memfermentasi eceng gondok menggunakan kombinasi kapang Phanerochaeta chrysosporium dan Trichoderma reesei  dengan tiga level dosis inokulum yaitu 2 %, 4%, dan 6%  yang di inkubasi selama 0 hingga12 hari. Variabel yang diamati meliputi kandungan protein kasar, serat kasar dan komponen serat kasar (NDF, ADF, Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin).

Selanjutnya hasil terbaik dari tahapan awal digunakan untuk menguji kecernaan pakan yang mengandung eceng gondok pada 20 ekor itik umur 8 minggu. Variabel yang di amati yaitu kecernaan protein kasar, kecernaan serat kasar dan energi metabolis, menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan empat ulangan.

Kesimpulannya fermentasi eceng gondok dengan kombinasi phanerochaeta chrysosporium     dan trichoderma reesei  dapat meningkatkan kualitas nutrien eceng gondok berdasarkan kriteria peningkatan protein kasar  dan energi metabolis serta penurunan komponen serat kasar yang diperoleh pada dosis inokulum 4 % dengan waktu inkubasi 8 hari .

Serta Penggunaan tepung eceng gondok fermentasi sampai 30 persen dalam pakan menunjukan peningkatan kecernaan protein kasar, serat kasar dan EM, yang dapat memperbaiki penampilan produksi itik pedaging secara kualitas dan kuantitas. (dta)

 

Penutupan Kegiatan Probin Maba dan PKBR Tahun 2020

$
0
0

Penghujung semester ganjil tahun akademik 2020/2021 mengisyaratkan berakhirnya Program Pembinaan Mahasiswa Baru (Probin Maba) dan Pembinaan Karakter Berbasis Realigi (PKBR) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) tahun 2020.

Acara penutupan ditandai dengan pelepasan atribut perwakilan mahasiswa baru oleh Dekan, Prof. Suyadi. Kegiatan dilakukan secara daring dengan menghadirkan Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt.,M.Sc (Dosen Fapet IPB) dan Dr. Ira Puspadewi, MDM (Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ) sebagai pemateri, Selasa (29/12/2020).

Prof. Suyadi mengatakan kegiatan Probin maba dan PKBR merupakan serangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi mahasiswa baru. Tujuannya sebagai upaya membina mahasiswa dalam mengikuti kegiatan akademik, mensosialisasikan etika kehidupan kampus, serta membangun karakter diri dan kerjasama yang berbasis realigi.

“Kami berharap melalui dua kegiatan tersebut dapat menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa kepribadian luhur, berintelektualitas, berkarakter, berkepribadian baik, dan ahli dalam bidang peternakan.” ungkapnya

Sejalan dengan pemikirian itu Dr. Anuraga memaparkan bahwa diperlukan keseimbangan hidup secara internal dan eksternal untuk mencapai kesuksesan. Artinya diperlukan pemahaman spiritual untuk mengatur emosional dan menguatkan mental. Maka akan membentuk pribadi yang tahan banting serta tidak mudah putus asa dan menyerah.

Disisi lain Dr. Ira berpendapat, sukses adalah ketepatan merespon challenge sehingga menambah value. Dengan kata lain untuk meraih kesuksesan hendaknya selalu berpikir untuk terus berkembang bukan hanya materi pertimbangan utama, menjadi pembelajar, menghargai perbedaan, dan mengasah kemampuan untuk bercakap bahasa asing. (dta)

Analisis Keberlanjutan Usaha Peternakan Sapi Perah di Dataran Rendah

$
0
0

Peternakan sapi perah umumnya berada di wilayah dataran tinggi yang dingin dan sejuk untuk menghindari ternak stress akibat kepanasan. Namun seiring perkembangan waktu,  wilayah usaha peternakan di dataran tinggi mengalami overload, menyebabkan muncul  permasalahan di bidang  lingkungan, sosial, dan ekonomi  peternak.

Kondisi  tersebut memunculkan pemikiran yang didasari dari hasil beberapa riset tentang wilayah alternatif untuk pengembangan usaha sapi perah, yakni wilayah dataran rendah. Sebab dataran rendah memiliki potensi sumberdaya alam berupa limbah pertanian dan limbah pabrik yang  bdapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan. Disamping itu sumberdaya manusia dan sumberdaya ekonomi juga tersedia.

Akan tetapi peternakan di dataran rendah mempunyai kendala lingkungan yang cukup serius yaitu temperatur udara yang relatif tinggi. Sehingga mengakibatkan cekaman panas yang   pada akirnya berpengaruh pada produksi ternak.

Menelisik fenomena itu Kepala Laboratorium Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri (Uniska), Kediri, Endang Sapta Hari Sosiawati, S.Pt.,MP melakukan penelitian berjudul “Analisis Keberlanjutan Usaha Peternakan Sapi Perah di Dataran Rendah”.

Penelitian yang berfokus di Koperasi Susu Karya Bhakti-Kecamatan Ngancar-Kabupaten Kediri-Provinsi Jawa Timur, disusun sebagai syarat mendapatkan gelar Doktor. Pasalnya dia terdaftar sebagai mahasiswa Program Pascasarjana di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB).

Endang mengatakan tujuan penelitian adalah untuk menemukan nilai atau angka keberlanjutan serta faktor-faktor dan model struktural dari keberlanjutan usaha sapi perah didataran rendah.

Sampel yang digunakan sebanyak 150 unit, terbagai dalam tiga strata yaitu strata 1 (S1), strata 2 (S2), dan srtata 3 (S3). Nilai keberlanjutan dan intepretasinya di dasarkan pada rumus dan standar (besaran angka dan warna) yang dikeluarkan oleh International Farm Comparison Network (IFCN, 2010) yang meliputi nilai:  1). Keberlanjutan ekonomi, 2). Keberlanjutan lingkungan,  3). Keberlanjutan sosial, 4). Faktor ternak, 5). Faktor pakan, dan 6). Faktor kesehatan ternak.

Hasil penelitian menunjukkan peternak sapi perah responden didominasi oleh peternak produktif. Pendidikan formal relative rendah (72,8%lulusan SD), memiliki usaha atau pendapan non sapi perah (dagang, tani, ternak non sapi perah, buruh, sopir, ASN,lain-lain), investasi di sapi perah lebih besar disamping usaha lain. Sehingga dapat disimpulkan ybahwa nilai keberlanjutan usaha sapi perah tertinggi (bagus) ada pada S1, kemudian disusul S2 dan S3. (dta)

Mahasiswa Program Sarjana dan Pascasarjana Fapet UB Ikuti Yudisium Virtual

$
0
0

Penghujung tahun 2020 sebanyak 55 mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) mengikuti yudisium secara daring, Senin (28/12/2020). Terdiri dari 41 mahasiswa Program Sarjana (S1), 3 mahasiswa Program Magister (S2), dan 11 mahasiswa Program Doktor (S3).

Meskipun dilaksanakan secara virtual namun seluruh peserta wajib mengikuti jalannya acara. Sebab yudisium adalah prosesi yang sakral dan simbol berakhirnya masa studi mahasiswa, sehingga terjadi perubahan status dari mahasiswa menjadi alumni. Selain itu pengesahan penganugerahan gelar Sarjana Peternakan (S.Pt), Magister Peternakan (M.Pt), dan Doktor (Dr).

Acara dipimpin oleh Dekan, Prof. Suyadi didampingi Dr. M. Halim Natsir (Wakil Dekan I), Prof. Budi Hartono (Wakil Dekan II), Dr. Agus Susilo (Wakil Dekan III), dan Prof. Lilik Eka Radiati (Ketua Program Doktor). Serta Dr. Tri Eko Susilorini (Ketua Program Magister) , Dr. Khotibul Umam AL Awwaly (Ketua Jurusan), Dr. Herly Evanuarini (Ketua Program Studi), dan Dr. Osfar Sjofjan yang turut hadir secara online.

Prof. Suyadi mengharapkan agar para lulusan dapat memberikan sumbangsih kepada bangsa baik berupa karya penelitian maupun tindakan secara nyata dalam upaya memajukan sektor peternakan Indonesia. Bagi lulusan S1 dan S2 ia menyarankan untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk memperdalam dan lebih memahami dunia peternakan.

Berdasarkan berita acara nomor 1827/UN10.F05/PP/2020 nama-nama penyandang gelar Sarjana Peternakan adalah sebagai berikut :

No Nama NIM IPK Lama Studi Predikat
1 Jusua Adi Kusuma Wijaya 165050101111053 3.49 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
2 Afis Sunani 165050101111045 3.45 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
3 Yusi Deyana Pratiwi 165050100111052 3.43 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
4 Rika Angel Kartini Br Saragih 165050101111153 3.41 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
5 Nafilah Nur Wahyuni 165050107111034 3.40 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
6 Mohammad Iskha Maulana 165050100111032 3.38 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
7 Annisa Rahmawati 165050101111142 3.36 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
8 Asa Alfiyana Rosyada 165050100111137 3.35 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
9 Theresia Manurung 165050101111253 3.36 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
10 Kresna Manohara 165050100111176 3.35 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
11 Amanda Rizki Savira 165050101111225 3.32 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
12 Syauqi Rahman Hudani 165050101111202 3.27 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
13 Burhanudin Aziz Ibrahim 165050107111105 3.26 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
14 Anas Rizki 165050107111211 3.20 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
15 Rofiudin Hidayatullah 165050107111188 3.18 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
16 Maulana Purnomoaji 165050101111249 3.12 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
17 Monot Sukma Proboaji 165050101111097 3.08 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
18 Mohammad Naufal Thoriq Ramadhana 165050107111077 3.08 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
19 Fajar Yaumul Khaier 165050107111178 3.04 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
20 Rizka Yudistira 165050107111148 3.02 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
21 Ramdani Maulana 165050107111219 3.00 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
22 Glen Aldine Freda 165050107111005 2.98 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
23 Hendrik Surya Renanda 165050107111152 2.68 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
24 Dedy Dwi Irwan Kelana 155050100111173 3.09 4 th-5 bl Sangat Memuaskan
25 Irawan Tirto Atmojo 155050107111125 2.98 5 th-5 bl Sangat Memuaskan
26 Alfan Nuris Shoba Sugiarto 155050100111085 2.94 5 th-5 bl Sangat Memuaskan
27 Desinta Putri Wulandari 155050101111299 2.86 5 th-5 bl Sangat Memuaskan
28 Robi Maulana 155050101111092 2.74 5 th-5 bl Sangat Memuaskan
29 Satria Restu Ardiansyah 155050101111189 2.69 5 th-5 bl Sangat Memuaskan
30 Faiz Luqman Ismardhika 145050100111126 3.15 6 th-5 bl Sangat Memuaskan
31 Fajar Juliandre 145050101111291 2.86 6 th-5 bl Sangat Memuaskan
32 Ahmad Mas’ud Saifudin 135050101111122 3.07 7 th Sangat Memuaskan
33 Yudhi Prasetyo 135050100111264 3.01 7 th Sangat Memuaskan
34 Drajad Adi Panggayu 135050101111211 2.77 7 th Sangat Memuaskan
35 Andika Mega Putra 125050101111077 3.28 7 th Sangat Memuaskan
36 Heri Nugroho Sepsianto 125050100111183 3.02 7 th Sangat Memuaskan
37 Febri Zarkasyi Eskatara 125050100111207 2.87 7 th Sangat Memuaskan
38 Marlia Dwita Saputri 185050109111030 3.80 2 th-5 bl Sangat Memuaskan
39 Grapevin Riviesa Azalea Putri 185050109111014 3.77 2 th-5 bl Sangat Memuaskan
40 Yunita Anggraini 185050109111053 3.49 2 th-5 bl Sangat Memuaskan
41 Syrif Wisuda 185050109111057 3.13 2 th-5 bl Sangat Memuaskan

Gelar Magister Peternakan (M.Pt) diberikan kepada :

No Nama Lengkap NIM IPK Lama Studi Predikat
1 M. Dzikri Hudiatma 186050100111006 3.86 2 th-4 bl Sangat Memuaskan
2 Fitrah Ardyaningsih Rajab 166050100111012 3.85 3 th-4 bl Sangat Memuaskan
3 Aulia Uswa Noor K. 166050100111015 3.61 4 th-4 bl Memuaskan

Gelar Doktor (Dr) diberikan kepada :

No Nama Lengkap NIM
1 Siti Naviah 137050100111002
2 Eny Sri Widyastuti 127050100111008
3 Aris Sri Widati 127050100111011
4 Mardiah Mangun 117050100111004
5 Ari Khiyatil Jaliyah 137050100111007
6 Stelly Novaria Rumerung 107050100111023
7 Hermanto 127050100111010
8 Jane Silvana I.T. Onibala 117050100111014
9 Nancy Wilhelmina Henny Tuwaidan 127050100111020
10 Endang Sapta Hari Sosiawati 117050100111002
11 Nontje Juliana Kumajas 107050100111026

 

 

Pendistribusian Buku Tabungan bagi Penerima Bantuan KIP

Viewing all 2372 articles
Browse latest View live