Quantcast
Channel: Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2372

Manfaatkan Limbah RPH sebagai Bahan Pakan Kelinci Lepas Sapih

$
0
0

disertasi sony

ujian akhir disertasi Sony Arthur Elly Moningkey, S.Pt, M.Si pada Program Doktor Fakultas Peternakan UB

Sony Arthur Elly Moningkey, S.Pt, M.Si, dosen Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi – Manado Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, melakukan penelitian tentang potensi limbah Rumah Potong Hewan (RPH) sebagai bahan pakan untuk kelinci lepas sapih. Dibawah bimbingan Prof.Dr.Ir. Moch Junus, MS; Dr.Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc; dan Dr.Ir. Eko Widodo, M.Agr.Sc,M.Sc, penelitian tersebut memanfaatkan isi rumen dan sludge. Rumen ialah salah satu bagian lambung ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing, dan domba), berisi rumput/hijauan lainnya dan konsentrat yang terfermentasi oleh mikroorganisme. Sedangkan sludge merupakan lumpur sisa pembuatan biogas yang pengolahannya menggunakan kotoran ternak.

Mengangkat judul “Potensi Isi Rumen dan Sludge sebagai Bahan Pakan Lengkap terhadap Penampilan Produksi Kelinci Lepas Sapih”, penelitian tersebut digunakan sebagai syarat untuk menyandang gelar doktor dari Program Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Pria kelahiran Tomohon ini menghadapi ujian akhir Disertasi pada Senin (30/6) dengan mengundang Prof.Dr.Ir. Hartutik, MP; Dr.Ir. Sri Minarti, MP; Dr.Ir. Irfan H. Djunaidi, M.Sc; Dr.Ir. Ronny A. V. Tuturoong, M.Si sebagai dosen penguji.

Menurut Sony limbah ternak ini kaya akan asam amino esensial dan vitamin, serta berpotensi diolah menjadi pakan ternak yaitu kelinci. Selain itu dapat dimanfaatkan untuk mengembangan usaha peternakan yang ekonomis dan efisien. Limbah isi rumen dan sludge tersedia cukup melimpah bahkan dapat mengganggu lingkungan. Dewasa ini ketersediaan pakan ternak dibatasi oleh semakin sempitnya lahan hijauan pakan ternak yang berubah fungsi menjadi lahan pemukiman, industri, transportasi, dan sebagainya. Oleh karena itu penggunaan alternatif pakan lain mampu mengatasi kendala keterbatasan lahan tanaman pakan ternak, kekurangan hijaun dimusim kemarau, menekan biaya pakan, serta mengurangi pencemaran lingkungan.

Penelitian yang menggunakan limbah isi rumen sapi dari RPH Gadang, Kota Malang dan sludge dari pembuatan biogas milik peternak sapi perah di Desa Bocek Kab Malang ini dilakukan melalui 3 tahapan. Dimana pada tahan pertama bertujuan untuk melihat kualitas limbah isi rumen sapi, sludge, dan kombinasi keduanya dengan lama inkubasi yang berbeda. Kemudian dilanjutkan penelitian tahap 2 dengan mengkomibinasi isi rumen dan sludge 50 : 50%, digunakan untuk mengevaluasi nilai nutrisi campuran isi rumen dan sludge yang difregmentasi menggunakan Cellulomonas sp dengan penentuan level penambahan mikroba dan lama inkubasi terbaik.

Sementara itu pada penelitian tahap terakhir menggunakan 30 ekor kelinci sebagai media percobaan, dengan mengklasifikasikan berdasarkan bobot badan. Bertujuan untuk menentukan level penggunaan campuran isi rumen dan sludge terfermentasi Cellulomones sp dalam campuran pakan lengkap yang dapat mengoptimalkan performan kelinci.

Hasil dari keseluruhan tahapan penelitian tersebut menyimpulkan bahwa  hasil yang optimal melalui perbaikan kandungan nutrisi dan komponen serat didapat apabila kombinasi isi rumen dan sludge diinkubasi selama 72 jam dan fermentasi campuran kedua bahan tersebut dengan konsentrasi koloni bakteri Cellulomonas sp 107 cfu/g BK dengan lama inkubasi 8 hari. Serta penggunaan campuran isi rumen dan sludge yang difermentasi dengan bakteri Cellulomonas sp sebanyak 30% dalam pakan lengkap memberikan respon terbaik terhadap penampilan produksi dan karakteristik usus ternak kelinci. (dta)

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2372

Trending Articles