Program Studi Doktor Ilmu Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (FAPET UB) menggelar Workshop Rekonstruksi Kurikulum pada Jumat (05/07/2024) di Hotel Grand Mercure, Malang. Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan FAPET UB termasuk Guru Besar dan dosen pengajar.
Dekan FAPET UB, Prof. Halim, dalam sambutannya menekankan perlunya pembaruan kurikulum sesuai dengan perubahan Permendikbudristek terkini. “Perubahan ini mencakup penyesuaian beban SKS dari 32 menjadi 65 SKS untuk program doktor, dengan peningkatan SKS disertasi dari 28 menjadi minimal 45 SKS, serta kewajiban publikasi di dua jurnal internasional,” jelas Prof. Halim. Beliau juga menambahkan bahwa promotor harus melibatkan dosen dari lintas minat, bukan hanya satu spesialisasi.
Workshop ini dipimpin oleh Ketua Program Studi S3 Ilmu Ternak (KPS), Prof. Osfar, yang didampingi oleh Dr. Rizky Prafitri sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik. Prof. Osfar menyampaikan tujuan utama workshop ini adalah untuk menyamakan persepsi mengenai rekonstruksi kurikulum yang sesuai dengan Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Beberapa poin penting yang ditekankan dalam workshop termasuk saran dari alumni dan pentingnya literature review untuk mahasiswa doktoral. “Ada kebutuhan untuk mengkaji ulang mata kuliah yang tidak sesuai dengan expertise mahasiswa S3,” ujar Prof. Osfar. Prof. Trinil, seorang guru besar dan pengajar S3, menyarankan penambahan materi tentang kecerdasan buatan (AI) dalam setiap mata kuliah.
Prof. Suyadi dalam usulannya menekankan bahwa tujuan utama harus mencapai TKT 6-7, dengan fokus pada penyelesaian masalah industri yang relevan. Sementara itu, Prof. Hendrawan menambahkan bahwa promotor yang dipilih harus relevan dengan bidang yang diambil mahasiswa, mengingat pentingnya kembali ke filosofi pendidikan yang mendasari program tersebut.
Dari diskusi intensif ini, telah disepakati rekonstruksi kurikulum S3 Ilmu Ternak FAPET UB menjadi 72 SKS. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan pascasarjana di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. mt