Dosen jurusan peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo (Faperta UNG) memperoleh gelar doktor di Program Doktor Ilmu Ternak Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB). Adalah Sri Yenny Pateda, S.Pt.,M.Si yang telah menempuh ujian disertasi terbuka daring, Kamis (15/07/2021).
Dia mengangkat penelitian berjudul “Model Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani.dalam Meningkatkan Kemandirian Petani Sapi Potong di Kabupaten Gorontalo.”
Menurut Sri, pengembangan kapasitas kelembagaan kelompok tani merupakan salah satu komponen pokok dalam keberhasilan peternakan. Namun kelompok tani menghadapi berbagai permasalahan yaitu terbatasnya kemampuan sumber daya manusia.
Dalam hal ini dikarenakan aspek kelembagaan kelompok tani yang belum berkembang dan dinamika kelompok yang belum optimal serta minimnya ketersediaan sarana prasarana pendukung. Sehingga perlu melakukan analisis yaitu bagaimana faktor – faktor yang mempenaruhi kapasitas kelembagaan kelompok tani sapi sehingga dapat mewujudkan kemandirian petani sapi potong.
Oleh karenanya penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas kelembagaan kelompok tani sapi potong, menganalisis pengaruh kapasitas kelembagaan kelompok tani terhadap kemandirian petani, dan merumuskan model pengembangan kapasitas kelompok tani terhadap kemandirian petani sapi potong di Kabupaten Gorontalo.
Penentuan sampel pada peneltian dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan bertahap ganda (multi stages sampling). Sedangkan analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan Analisis Struktural Equation Modelling– program Analysis of moment structures (AMOS).
Hasil peneltian menjelaskan tingkat kapasitas kelembagaan baik dengan skala 3.18, terdiri dari indikator pencapaian tujuan, fungsi dan peran kelembagaan, keinovatifan kelembagaan, dan keberlanjutan kelembagaan kelompok.
Lalu tingkat kemandirian termasuk kategori baik dengan nilai skala 2,87, indikatornya kemandirian intelektual, kemandirian sikap, kemandirian managemen, dan kemandirian materiil.
Kesimpulannya pengembangan kapasitas kelembagaan kelompok tani tidak lepas dari dinamika kelompok yang memberikan pengaruh positif. Kelompok tani sebagai wadah yang berpotensi menggerakkan anggota untuk saling berinteraksi dan bekerja sama.
“Tingkat dinamika kelompok tergolong baik tetapi peran petani harus lebih optimal dalam berpartisipasi dalam kegiatan kelompok usaha sapi potong.” ujar Sri (dta)
The post Model Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani di Kabupaten Gorontalo appeared first on Fakultas Peternakan | Universitas Brawijaya.