Sejumlah 19 dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), menerima serifikat dan medali ASEAN Engginer (ASEAN Eng). Yaitu Prof. Suyadi, IPU, Prof. Siti Chuzaemi, IPU, Prof. Hartutik, IPU, Prof. Trinil Susilawati, IPU, Prof. Budi Hartono, IPU, Prof. Djalal Rosyidi, IPU, Dr. Kuswati, IPM, Dr. Tri Eko Susilorini, IPM, Dr. Sri Minarti, IPM, Prof. Gatot Ciptadi, IPU, Dr. Hari Dwi Utami, IPM, Dr. Bambang Ali Nugroho, IPM, Dr. Mashudi, IPM, Dr. Osfar Sjofjan, IPU, Dr. Irfan H. Djunaidi, IPM, Dr. Muhammad Halim Natsir, IPM, Dr. Imam Thohari, IPM, Dr. Agus Susilo, IPM, dan Nurcholis, M.Si., IPM.
Mereka merupakan dosen yang sebelumnya telah mendapatkan sertifikasi keinsinyuran dengan pengakuan sebagai Insinyur Profesional (IP) oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Sehingga terdapat penambahan gelar Insinyur Profesional Madya (IPM) atau Insinyur Profesional Utama (IPU).
Sementara itu sertifikat dan medali ASEAN Engineer diberikan oleh The ASEAN Federation of Engineering Organisations (AFEO), yang beranggotakan asosiasi insinyur dari 10 negara anggota ASEAN. Pengakuan tersebut menjadi salah satu capaian penting sebagai insinyur professional, maka setelah gelar IPU atau IPM ditambahkan gelar ASEAN Eng.
Penyerahan sertifikat dan medali dilakukan oleh Wakil Rektor bidang akademik, Prof. Aulanni’am, Senin (14/10/2019), bebarengan dengan roadshow sosialisasi PTNBH dan Renstra UB di Fapet.
Prof. Suyadi selaku Dekan, mengatakan bahwa profesi insinyur peternakan yang tersertifikasi merupakan salah satu syarat kelengkapan pembukaan pendidikan profesi keinsinyuran. Pasalnya Fapet UB berencana membuka program studi Profesi Insinyur Peternakan. Yangmana salah satu syarat pendirian diperlukan tenaga dosen yang bersertifikat kompetensi insiyur profesional. Selain itu perolehan tersebut dapat memotivasi dosen maupun mahasiswa untuk memperoleh eksistensi secara nasional dan internasional. (dta)