Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) sebagai program studi terfavorit di Indonesia dalam menghadapi era revolusi industri 4.0, tengah mempersiapkan untuk merombak kurikulum yang berdasar pada outcome based education (OBE).
OBE merupakan pendekatan yang menekankan pada keberlanjutan proses pembelajaran secara inovatif, interaktif, dan efektif yang berpengaruh pada keseluruhan proses pendidikan. Mulai dari rancangan kurikulum, perumusan tujuan dan capaian pembelajaran, strategi pendidikan, rancangan metode pembelajaran, prosedur penilaian, serta lingkungan/ekosistem pendidikan.
Ketua tim kurikulum, Prof. Trinil Susilawati mengatakan bahwa kurikulum OBE bertujuan meningkatkan kapasitas mahasiswa peternakan pada aspek teknis dan mekanisasi teknologi pendukung. Sehingga akan menghasilkan outcome yang siap menghadapi industrialisasi dan entrepreneur.
Sementara itu Dr. M. Halim Natsir selaku wakil dekan bidang akademik memaparkan bahwa langkah menuju kurikulum OBE ditempuh melalui evaluasi kurikulum, tracer study kepada alumni dan stakeholder, serta pengembangan kurikulum. Untuk melakukan evaluasi dan tracer study, tim kurikulum telah melakukan survey melalui penyebaran kuisioner untuk alumni dan stakeholder terkait tentang beberapa hal.
Diantaranya industri peternakan unggas, ternak potong, ternak perah, aneka ternak, dan practice skill yang harus dimiliki mahasiswa. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa sebagian besar alumni Fapet UB terjun dalam industri perunggasan.
Lalu pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengadakan workshop yang mengupas capaian pembelajaran (outcome) dan capaian pembelajaran mata kuliah. Serta Workshop lanjutan mengenai struktur dan mapping mata kuliah, mapping praktikum, dan mapping evaluasi dosen (penillaian dosen).
Oleh karenanya untuk menyelaraskan pemikiran dan pendapat dari alumni dan stakeholder, Fapet UB mengadakan workshop penyusunan kurikulum, Jumat (10/11/2019). Bertempat di ruang sidang senat lt.6, acara tersebut mengundang seluruh dosen, perwakilan mahasiswa, stakeholder, dan alumni.
“Rekonstruksi kurikulum mengarah pada industrialisasi, yang artinya mempersiapkan mahasiswa untuk terjun pada dunia industri peternakan. Oleh karena itu kami membutuhkan masukan-masukan dari stakeholder mengenai kebutuhan perusahaan yang harus dimiliki mahasiswa Fapet.” Pungkasnya (dta)