Charoen Pokphand sebagai pelaku usaha industri pakan ternak memberikan hibah kandang model closed house modern layer kepada Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB). Hibah kandang untuk ayam petelur berkapasitas 5000 ekor tersebut dilakukan dalam rangka membangun kesinambungan antara dunia usaha dan akademik serta merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).
Kesepakatan pemberian hibah kandang dituangkan melalui perjanjian nomor 012/LD/PW/VIII/2019 dan 1777/UN10.F05/KS/2019, yang ditandatangani oleh Andy Madgalena (Sekjen PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Foundation) dan Prof. Suyadi (Dekan Fapet UB).

Selain itu mereka juga menyepakati kerjasama mengenai pengelolaan kandang dan peningkatan mutu SDM. Pasalnya CPI memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang teknis budidayaa ayam, sarana produksi, manajemen usaha, dan pemasaran. Oleh karenanya Fapet UB memerlukan pendampingan teknis budidaya dan akses sarana produksi seperti pakan, obat-obatan, dan day old chick (bibit ayam). Serta bantuan permodalan, manajemen usaha, dan pemasaran hasil.
Penandatanganan kerjasama dilangsungkan di laboratorium lapang Sumber Sekar Fapet UB, Selasa (3/09/2019). Dengan mengundang Rektor dan wakil rektor UB, pimpinan CPI,Kepala Dinas Kesehatan Hewan Jawa Timur, para Guru Besar, senat, dan dosen ternak unggas, serta tenaga kependidikan dan perwakilan mahasiswa.
Dalam sambutannya Madgalena mengatakan bahwa kandang ayam modern layer tertutup ini akan dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan dan penelitian, media aplikasi dan pertukaran ilmu pengetahuan di bidang teknik budidaya, pencegahan dan penanganan penyakit, manajemen usaha, manajemen keuangan, dan pemasaran hasil produksi.
“Hibah kandang model closed house seperti ini adalah hibah yang kesepuluh kalinya oleh CPI kepada perguruan tinggi di Indonesia. Namun model closed house modern layer untuk ayam petelur merupakan hibah pertama kalinya. Sebab ini kandangnya closed house model layer dan biasanya kami menghibahkan kandang untuk ayam pedaging saja.” katanya
“Oleh sebab itu dalam hal design dan mekanismenya juga sebagai media pembelajaran bagi kami, yang terbiasa menggunakan kandang model ini untuk kapasistas 20.000 ekor ayam.” lanjutnya


Disisi lain Prof. Suyadi menjelaskan keunggulan kandang closed house yakni meminimalisir stres pada ayam akibat cuaca panas, lebih mudah mengontrol bio security, pertumbuhan ayam lebih bagus, pencahayaan kandang lebih merata, serta daya tahan kandang yang tahan lama. Sehingga dapat meningkatakan produktivitas ayam.
Usai ceremonial penandatanganan naskah kerjasama, para tamu undangan diajak menuju lokasi pembangunan kandang yang terletak 50 meter dari laboratorium lapang sumber sekar. Rektor, wakil rektor bidang kerjasama, pimpinan CPI, Kepala Dinas Kesehawan Hewan Jatim, dan Dekan berkesempatan untuk meletakkan batu pertama (pondasi) sebelum pembangunan dilakukan. (dta)